Lolong, Buaya Pemakan Siswi 12 Tahun Akhirnya Mati, Mayatnya Diawetkan di Museum Sejarah Alam Manila

- 18 Februari 2022, 13:48 WIB
Ilustrasi buaya pemakan nelayan dan siswi.*
Ilustrasi buaya pemakan nelayan dan siswi.* /Pixabay /Budgme

Bidikan menyedihkan itu diberi judul: "Lolong adalah buaya air asin terbesar di penangkaran. Dia mati karena infeksi jamur dan stres dua tahun setelah ditangkap."

Walikota Bunawan Edwin Elorde mengatakan Lolong telah sakit selama beberapa minggu sebelum meninggal.

Baca Juga: Pemilik Ajian Waringin Sungsang, Rawa Rontek, Lembu Sekilan, dan Ngalap Ngampar Sulit Dikalahkan

Elorde mengatakan kepada surat kabar Philippine Daily Inquirer: "Dia menolak makan sejak bulan lalu dan kami melihat perubahan warna kotorannya."

"Personel kami juga melihat perut reptil menggelembung yang tidak biasa," jelasnya.

Dokter hewan lokal Alex Collantes mengklaim cuaca dingin yang tidak sesuai musim bisa menyebabkan penurunan kesehatan Lolong, lapor BBC News.

Baca Juga: Seorang Ibu Coba Menolong Dua Siswi yang Dilempar ke Danau, Dia Ikut Jadi Korban Kelompok Brutal

Elorde mengatakan dia berharap tubuh Lolong dapat diawetkan sehingga "orang masih bisa melihat dan mengaguminya", dan menurut pengguna Reddit itulah yang terjadi selanjutnya.

Seseorang berkomentar: "Jenazahnya dipajang di Museum Nasional Sejarah Alam di Manila."

Orang lain yang mengunjungi mayat itu berkata: "Pergi untuk melihatnya ketika saya berada di sana beberapa tahun yang lalu. Ini sangat, sangat besar. Seperti melihat rekreasi dinosaurus. Kecuali Anda tahu.. benda-benda ini masih hidup."

Halaman:

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Daily Star


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x