ZONA PRIANGAN - Sejarah kelam Bunker Kaliadem tidak menyurutkan rasa penasaran para turis yang mengikuti Tour Lava Gunung Merapi.
Banyak cerita mistis menyelimuti keberadaan Bunker Kaliadem yang dibangun tahun 2001 di Desa Kinahrejo Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Dua relawan tewas di Bunker Kaliadem, saat mereka berlindung dari letusan Gunung Merapi tahun 2006, setelah setahun tempat tersebut diresmikan dan dibuka.
Pada letusan Gunung Merapi tahun 2010, tempat perlindungan Bunker Kaliadem justru tertimbun material panas sedalam 4 meter.
Sejak saat itu, Bunker Kaliadem jarang dikunjungi masyarakat. Mereka masih merasa trauma dengan bencana letusan Gunung Merapi.
Namun, kini area Bunker Kaliadem sudah ramai kembali. Para pedagang cinderamata merasa aman menghuni lokasi tersebut.
Bahkan, penikmat off road menyukai kunjungan ke Bunker Kaliadem. Setiap hari ratusan mobil Jeep mengangkut turis yang penasaran terhadap Bunker Kaliadem.
Walau begitu, turis tidak diperkenankan menelusuri bagian dalam Bunker Kaliadem. Mereka cukup melihat sampai di depan pintu utama.
Untuk kenang-kenangan, turis bisa mengambil foto di bagian atas Bunker Kaliadem yang sudah dibuat semacam panggung berundak-undak (tangga).
Baca Juga: Tebing Breksi Masih Menyimpan Hal Ghaib, Jangan Berbuat Tak Senonoh agar Terhindar Petaka
Turis yang ingin lebih leluasa menikmati Bunker Kaliadem lebih baik berkunjung pada hari-hari biasa. Sebab di week end, kepadatan turis sangat luar biasa.
"Dulu memang sangat menyeramkan. Sekarang sudah ada penataan. Jadi banyak yang penasararn dengan Bunker Kaliadem," ujar Faro, seorang pemandu wisata.
Faro menyarankan, kunjungan ke Bunker Kaliadem jangan di week end, karena jumlah turis membeludak. Apalagi di musim liburan, banyak rombongan sekolah yang berkunjung ke Bunker Kaliadem.***