Terkubur Selama 2.000 Tahun, Kota Kuno Suku Maya Ditemukan di Bawah Hutan Hujan Guatemala

- 15 Januari 2023, 21:58 WIB
Citra hasil survei sisa-sisa pemukiman bangsa Maya.*
Citra hasil survei sisa-sisa pemukiman bangsa Maya.* /cambridge.org/

Menurut laman Interesting Engineering, mirip dengan radar, LiDAR merupakan sistem pendeteksi berbasis sinar laser bukannya gelombang radio.

Para peneliti memutuskan menggunakan teknologi ini karena LiDAR bisa menembus hutan hujan dan mengungkapkan apa yang ada di bawahnya.

Baca Juga: Selain Memiliki Telaga Sarangan, Kabupaten Magetan Menawarkan Keindahan Alun-alun dan Masjid Baitussalam

Para peneliti menulis hasil studi ini dan dipublikasikan dalam jurnal Ancient Mesoamerica.

Hasil pencitraan tersebut mampu mengungkap kawasan tersebut, yang telah dilakukan studi di masa lalu untuk reruntuhan suku Maya.

Sementara studi di masa lalu menyebutkan bahwa pemukiman Mesoamerican populasinya jarang, riset baru ini memperlihatkan mereka terkumpul padat.

Baca Juga: Tebing Breksi Masih Menyimpan Hal Ghaib, Jangan Berbuat Tak Senonoh agar Terhindar Petaka

Para peneliti juga menemukan beberapa tempat tinggal yang memiliki lapangan bola di dekatnya, ini membuktikan bahwa bangsa kuno ini telah memainkan sejenis olahraga.

Mereka juga percaya bahwa beberapa kawasan kota terebut digunakan sebagai pusat politik, bekerja dan rekreasi.***

Halaman:

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Metro News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x