Hutan Mati Tidak Seseram yang Dibayangkan

- 9 Agustus 2020, 07:21 WIB
 HUTAN Mati menjadi salah satu daya tarik di kawasan Gunung Papandayan.*/PARAMA GHALYA/ZONAPRIANGAN.COM
HUTAN Mati menjadi salah satu daya tarik di kawasan Gunung Papandayan.*/PARAMA GHALYA/ZONAPRIANGAN.COM /

Dari pos kedua sampai pos kelima, tercium bau belerang yang menyengat.

Di pos lima, para pendaki bisa istirahat lebih leluasa. Mereka yang ingin menjalankan ibadah shalat, tersedia mushola mini.

Baca Juga: Curug Putri Sering Disebut Lokasi Turunnya Dewi Kahyangan

Di tempat ini pula pendaki bisa mendapati pedagang yang menempati sejumlah warung.

Jadi, sebenarnya perbekalan yang dibawa pendaki tidak perlu banyak. Kebutuhan untuk mengisi perut, ternyata dengan mudah diperoleh selama perjalanan.

Dari pos inilah, para pendaki dihadapkan dua pilihan. Mau meneruskan perjalanan lewat jalur tangga berundak, atau memilih jalur tradisional.

Baca Juga: Pemirsa Bisa Adu Akting dengan Pemain Sinetron Samudra Cinta

Jika pilihan pertama yang akan dilalui, yakni Hutan Mati, Tanaman Edelwiss dan Pondok Saladah.

Jika melalui jalur tradisional, pendaki akan melewati sungai, hutan lindung, diarahkan ke Bukit "U", tiba di base camp Ghober Hoet dan bisa melanjutkan ke Pondok Saladah.

Jalur tradisional yang sedikit menantangdibandingkan perjalanan lewat tangga berundak. Dari Pos 5 terlihat celah bukit yang membentuk huruf U. Perjalanan ke sana sedikit menguras tenaga.

Halaman:

Editor: Parama Ghaly


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x