Warga Newport Wales Tak Sengaja Membuang Uang Rp5,5 Triliun ke Tempat Sampah, Sulit Ditemukan

9 Juli 2021, 16:03 WIB
James secara tidak sengaja membuang hard drive yang berisi kekayaan pada tahun 2013.* /WNS/

ZONA PRIANGAN - Uang sebanyak Rp5,5 triliun terbuang tanpa sengaja di tempat pembuangan sampah Newport, Wales.

Uang dalam bentuk Bitcoin itu milik seorang pekerja TI James Howells (35), ketika membersihkan kantoranya tahun 2013.

Saat bebersih kantor, hard drive yang berisi uang Bitcoin senilai Rp5,5 triliun ikut terbuang.

Baca Juga: Perusahaan Unik, Absensi Karyawan Berupa Salat Dhuha, Hafal Alquran 1 Juz Dapat Hadiah Umrah

James Howells berupaya ingin mencari lagi hard drive yang terbuang di tumpukan sampah.

Dia sudah minta bantuan sejumlah insinyur, menyiapkan perangkat pemindaian sinar X, dan teknologi AI khusus.

Namun, James Howells terkendala izin penggalian tumpukan sampah, sebab dewan lokal tidak mengizinkannya.

Baca Juga: Limbah Galon Air Mineral Ternyata Banyak yang Mencari, Waduh Buat Apa Ya hingga Diekspor

Padahal James Howells sudah menawarkan dana sekira Rp1,1 triliun kepada dewan lokal untuk menjamin penggalian sampah tetap aman.

James mengatakan rencananya telah didukung oleh dana lindung nilai super kaya.

Tapi kepala dewan tidak mau mendengarkan ide-idenya, tidak peduli berapa banyak uang yang dia janjikan.

Baca Juga: Pohon Porang Sekarang Punya Nilai Jual, Begini Cara Terbaik Mengembangbiakannya

"Sejak saya mengajukan penawaran pada Januari, nilai bitcoin telah naik dan turun, sekarang hard drive saya nilainya mencapai Rp5,5 triliun," katanya kepada The Sun Online.

Menurut James Howells, penggalian yang dia rencanakan menggunakan teknologi aman lingkungan, bukan menggunakan sekop.

"Kami memiliki perangkat pemindaian sinar-X, dan AI yang akan mengenali item hard drive," tuturnya.

Baca Juga: Perhiasan Emas yang Dimiliki Ibu-ibu Gampang Bertambah, Ini Rahasianya

James, dari Newport, mengatakan perangkat pemindai saja akan menelan biaya Rp10 miliar, dan alat pengekstrak untuk membersihkan polusi Rp2 miliar.

James mengatakan dia telah mempelajari foto udara dari situs tempat sampat di area seluas 200 meter persegi dan kedalamannya bisa mencapai 15 meter.

"Kami perkirakan ada antara 300.000 - 400.000 ton sampah yang harus diperiksa," katanya.

Baca Juga: Terungkap, Jepang Jajah Indonesia Bukan Karena Rempah-rempah atau Emas tapi Incar Pohon Ini

Tetapi kepala dewan lokal tidak menerima gagasan itu atau mengizinkan penggalian tempat sampah.

Dewan Newport mengatakan James telah berulang kali meminta bantuan tetapi mereka tidak dapat membantunya.

Seorang juru bicara mengatakan: "Dewan Kota Newport telah dihubungi beberapa kali sejak 2014 tentang kemungkinan mengambil perangkat keras TI yang dikatakan mengandung Bitcoin."

Baca Juga: Selama Pandemi Covid-19, Penjualan Produk Cokelat Meningkat di Manado, Gianyar, dan Magetan

Perlu diketahui, biaya menggali tempat pembuangan sampah, menyimpan dan mengolah limbah bisa mencapai jutaan pound.

"Tapi itu tidak ada ada jaminan untuk menemukannya atau masih berfungsi," ucap juru bicara dewan.

Penggalian itu sendiri akan memiliki dampak lingkungan yang besar di daerah sekitarnya.

Baca Juga: Unik, Hampir Semua Rumah di Desa Gandu Merupakan Kedai Ayam Panggang, Jadi Tempat Favorit Wisatawan

"Ada pertanyaan tentang siapa yang akan menanggung biaya jika hard drive tidak ditemukan atau rusak sedemikian rupa sehingga data tidak dapat dipulihkan," ucapnya.

"Oleh karena itu, sudah jelas bahwa kami tidak dapat membantunya dalam masalah ini," pungkasnya.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: The Sun

Tags

Terkini

Terpopuler