ZONA PRIANGAN - Wedang uwuh makin diminati, seiring beredar informasi minuman tradisional itu mampu mencegah penularan virus corona.
Kondisi itu disambut gembira para pedagang racikan wedang uwuh, karena dagangannya semakin laris dan menambah keuntungan.
Seorang pedagang racikan wedang uwuh, Ibu Murtini mengakui jika saat ini dirinya makin banyak menerima pesanan.
Baca Juga: Gunakan Patung Ganesha Sebagai Properti, Blackpink Mendapat Kecamatan
Selama ini, dia berjualan di Pajimatan Imogiri dan kawasan hutan pinus Mangunan, Yogyakarta.
Menurut Ibu Murtini, banyak pembelinya yang mempercayai jika wedang uwuh selain menambah kebugaran tubuh, juga bisa mengantisipasi penularan virus corona.
Ibu Murtini menuturkan, awal jualan bahan baku wedang uwuh sejak tahun 2010. Dirinya terinspirasi dari sang suami almarhum Bapak Askandar.
Baca Juga: Kehadiran Siswa di Sekolah Bakal Diatur Beberapa Rombongan Belajar
Sang suami merupakan seorang abdi dalem Keraton Yogyakarta. Jadi suami Ibu Murtini hafal betul tradisi minum wedang uwuh keluarga Keraton Yogyakarta.
Sepengetahuan dari suaminya, dulu wedang uwuh merupakan campuran gula jawa diaduk dengan cengkeh dan daun pala.
Kemudian belakangan diinovasikan dengan penambahan secang agar warnanya tidak pucat dan menarik untuk dijual.
Baca Juga: Idul Adha di Garut, Diperkirakan Ada 9 Ribu Hewan Kurban Dipotong
Sesuai perkembangan dan permintaan pasar, bahan dasar wedang uwuh kini berupa jahe. secang, daun pala, daun cengkeh, dan gula batu.
Karena banyak mengandung rempah-rempah, wedang uwuh mampu menghangatkan badan.
Belakangan, rempah-rempah dipercaya bisa menangkal virus corana. Keruan saja permintaan bahan baku wedang uwuh makin membeludak.
Baca Juga: Enam Bulan, Terungkap 5 Kasus Kekerasan Terhadap Anak dan 3 Kasus KDRT
Termasuk Ibu Murtini yang sekarang jadi sibuk melayani pesanan.
"Yang pesan, kebanyakan para pelanggan lama. Mereka sudah tahu usaha saya. Jadi pas sekarang merebak virus corana, mereka jadi rajin minum wedang uwuh. Bahan baku wedang uwuh memang bagus untuk kesehatan," jelas Ibu Murtini.
Ibu Murtini mengungkapkan, dulu dirinya cuma mampu menjual 40 sampai 50 bungkus setiap bulan.
Baca Juga: Ciamis Rawan Peredaran Narkotika
Setelah ada kasus virus corona penjualan meningkat drastis. Setiap bulan bisa terjual 100 bungkus.
Bahan baku yang dijual Ibu Murtini dalam kemasan satu bungkus berisi/bisa dipakai untuk lima seduhan.
Untuk kemasan itu dibandrol dengan harga Rp 16.000,00. Ada juga yang seharga Rp 20.000,00, cuma isinya lebih banyak, yakni bisa dipakai untuk 10 seduhan.
Baca Juga: Sejumlah Tim di Liga Premier Merilis Seragam Terbaru, Chelsea Tetap dengan Warna Biru
Yang membuat Ibu Murtini repot, kalau ada pesanan dari luar kota. Apalagi jumlahnya sangat banyak.
Sementara, bahan baku untuk campuran wedang uwuh kini makin sulit didapat. Kalaupun ada sangat mahal harganya.
Ibu Murtini mencontohkan jahe sebagai bahan baku yang kini harganya selangit.
Baca Juga: BBWS Citanduy Kembangkan Layanan Irigasi
Jahe yang tadinya seharga Rp 20.000,00 per kilogramnya kini mendadak jadi Rp 50.000,00 per kilogram. Harga yang gila-gilaan itu, membuat Ibu Murtini kelimpungan.
"Harga bahan baku wedang uwuh kini naik semua. Bingung mau jual berapa lagi. Kalau dinaikan, para pelanggan pasti kecewa. Saya cuma menaikkan harga Rp 1.000,00 saja. Biar untung sedikit, tapi pelanggan tetap terjaga," ujarnya.
Makanya, lanjut Ibu Murtini, pesanan yang dari luar kota tidak terlayani.
Bahan baku yang terkumpul hanya untuk kepentingan penjualan sehari-hari. Ini juga terkait dengan permodalannya yang masih terbatas.
Baca Juga: Masker Mampu Menurunkan Risiko Terpapar Covid-19 Sebesar 65 Persen
Di antara khasiat wedang uwuh, yakni menyembuhkan sakit kepala, mengatasi sakit tenggorokan, dan mengatasi nyeri gigi.
Karena banyak mengandung antioksidan, wedang uwuh bagus juga untuk kesehatan tubuh, meredakan batuk pilek dan mengatasi radang lambung.
Wedang uwuh cocok juga bagi orang yang susah tidur/insomnia, melancarkan peredaran darah, dan mencegah anemia. Khusus bagi perempuan, bisa melancarkan haid dan mengatasi keputihan.
Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 di Sumedang Bertambah Satu Orang
Dalam memproduksi bahan baku wedang uwuh, Ibu Murtini hanya mengandalkan keluarga saja.
Dia dibantu anak-anaknya dalam pengemasan. Untuk menambah daya tarik, kemasan bahan baku Ibu Murtini punya brand PAMORI (Pajimatan Imogori).
Keberadaan Ibu Murtini mudah dikenali, utamanya wisatawan yang berkunjung ke hutan pinus Mangunan Yogyakarta.***