Gravfarm Indonesia dan Rimbun Jaya Abadi Ekspor Kopi Specialty Asal Kabupaten Bandung Ke Jerman

- 25 Februari 2021, 15:12 WIB
Gravfarm Indonesia dan Rimbun Jaya Abadi Eksport Kopi Specialty Asal Kabupaten Bandung Ke Jerman.
Gravfarm Indonesia dan Rimbun Jaya Abadi Eksport Kopi Specialty Asal Kabupaten Bandung Ke Jerman. /Dok. Humas Pemkab Bandung/

ZONA PRIANGAN - Mengawali 2021 Gravfarm Indonesia dan Rimbun Jaya Abadi melakukan skema ekspor kolaborasi perdananya di tahun ini.

Dengan mengekspor 6 ton kopi specialty jenis arabika asal daerah Kabupaten Bandung ke Kota Hamburg, Jerman.

Asisten Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Kabupaten Bandung, Marlan, mengatakan hari ini, Kabupaten Bandung mengirimkan kopi specialty ke Jerman. Kopi yang dikirim ini mempunyai kualitas di atas rata-rata, sehingga nilainya cukup fantastis hampir 14 dollar per kilogram.

Baca Juga: Demam Mencari Emas Meminta Korban Jiwa, 5 Orang Hilang dan 3 Wanita Tewas

"Potensi kopinya semua dari Kabupaten Bandung, di mana sudah teruji baik nasional maupun internasional,” kata Marlan seusai melepas armada truk ekspor di Jalan Braga, Kota Bandung, Rabu 24 Februari 2021.

Menurut Marlan, kopi jenis arabika unggulan Kabupaten Bandung ini sudah tidak diragukan lagi kualitasnya, sehingga diminati para pecinta kopi mancanegara.

“Sebelumnya kita sempat ekspor ke Timur Tengah, Australia, New Zealand dan beberapa negara lainnya. Tahun 2021 ini kopi Kabupaten Bandung juga diminati oleh negara-negara di Eropa,” ungkapnya.

Baca Juga: Teh Sariwangi Namanya Tidak Wangi Lagi, Ternyata Ini Penyebab Kebangkrutannya

Saat ini, jelas Marlan, kuota permintaan kopi specialty yang cukup besar dari Jerman dan juga Belanda, telah membuka peluang ekspor bagi petani kopi Kabupaten Bandung cukup terbuka lebar.

"Tapi diperlukan standarisasi dan pembinaan untuk menjamin kualitas dan kesinambungan ketersediaan barang yang akan diekspor," ujarnya.

Melihat luasan lahan yang cukup besar, lanjut Marlan, Kabupaten Bandung berpotensi dalam bisnis ekspor kopi specialty tersebut.

Baca Juga: Persiapkan Diri Dari Sekarang, Posisi Lowongan CPNS 2021 Akan Diumumkan Maret 2021

"Hanya tinggal bagaimana meningkatkan nilai dari kopi itu sendiri, juga peningkatan dari sisi pengolahannya," katanya.

Menurut Marlan, tidak semua kopi yang ada di Kabupaten Bandung, bisa diekspor. Karena setiap negara memiliki standar yang berbeda-beda.

Hal itulah yang harus diberikan pemahaman kepada para petani kopi.

Baca Juga: Nissa Sabyan Ajak Ibunya Menenangkan Diri ke Depok, Masih Bungkam Soal Perselingkuhan

“Melihat persaingan usaha dan kualitasnya, Kabupaten Bandung sudah tidak perlu diragukan lagi. Namun untuk mengirim barang ekspor diperlukan barang yang sesuai standar yang diminta. Di sini petani dituntut harus jujur, dengan standar kualitas kopi specialty yang jelas. Jangan sampai yang menjadi contoh kualias A tapi yang dikirim kualitas B,” paparnya.

Dalam kesempatan yang sama Wakil Manager Rimbun Jaya Abadi Setra Yohana, mengatakan selama ini ekspor kopi komersil minimal 1 kontainer atau setara 18 ton, dan untuk petani yang hanya memiliki lahan setengah atau satu hektar akan sulit bersaing.

"Ekspor kopi specialty ini cukup unik. Dengan skema kolaborasi, saya berharap petani-petani kecil dapat bergabung. Petani kecil yang hanya menghasilkan 1 ton, bisa ikut ekspor asal memenuhi standar,” jelasnya.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta Kamis 25 Februari 2021, Aldebaran Memberikan Misi Rahasia Kepada Rendy

Setra menjelaskan, ada tiga hal penting yang harus diperhatikan jika ingin bergabung. Pertama, harus akur di antara pihak yang berkolaborasi. Kedua, jujur dan konsisten. Serta yang terakhir adalah teratur.

“Para petani harus jujur dan konsisten, misal standar kualitas specialty punya nilai 85 ya harus terus 85. Teratur itu karena nanti kita ada fungsi waktu, kapan disiapkan, bagaimana cara pengirimannya, packingnya, standar fisiknya seperti apa, di samping tentu cita rasanya. Memang diperlukan suatu proses, tapi menurutnya bukanlah hal yang berat,” ungkapnya.

Sementara Owner Gravfarm Indonesia yang juga Ketua Asosiasi Kopi Indonesia (ASKI) DPD Jabar, R Yugian Leonardy, mengatakan bahwa eksport kopi specialty perdana di 2021 yang merupakan kolaborasi Gravfarm Indonesia dan Rimbun Jaya Abadi ini bertujuan untuk menumbuh pasar Eropa barat di tengah kondisi pandemi Corona.

Baca Juga: BTS Lagi-lagi Menempatkan Albumnya di Billboard Chart, Kali ini ‘Map Of The Soul: 7’ Bercokol Selama 52 Minggu

"Kita saat ini membantu para petani lokal untuk mencoba menembus pasar Eropa dalam kondisi pandemi. Saat ini yang kita kirimkan adalah sample, semoga kedepannya permintaan akan lebih lancar dan membaik. Doakan saja," pungkas Yugian.***

Editor: Yurri Erfansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x