Industri Smartphone Mengalami Penurunan Drastis pada Kuartal Kedua 2020

- 26 Agustus 2020, 12:34 WIB
INDUSTRI smartphone mengalami penurunan drastis pada kuartal kedua 2020.*/GSMARENA.COM
INDUSTRI smartphone mengalami penurunan drastis pada kuartal kedua 2020.*/GSMARENA.COM /

ZONA PRIANGAN - Dengan adanya pandemi Covid-19 yang melanda dunia, imbasnya ke segala aspek kehidupan.

Tak hanya bencana kesehatan juga bencana ekonomi, termasuk industri ponsel pintar global pun terkena imbasnya.

Secara keseluruhan, indsutri ponsel global telah mengalami perlambatan karena pabrik dan toko ritel tutup, menyebabkan penundaan besar-besaran dalam rantai pasokan dan penjualan dalam bahaya.

Baca Juga: Ahok Sesumbar Merem Saja Pertamina Bisa Untung, Mulyanto: Sekarang Rugi, Apa Tidak Diawasi?

Laporan terbaru dari TrendForce memperkirakan produksi smartphone global mencapai 268 juta unit pada kuartal kedua 2020, mengakibatkan penurunan sebesar 16,7% YoY dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun lalu, demikian dilaporkan laman Zona Priangan yang dikutip dari laman GSMarena.

Di antara enam merek smartphone teratas secara global, Samsung adalah satu-satunya merek yang mengalami penurunan di kuartal kedua 2020.

Tentu saja, Samsung juga menjadi top seller di kuartal ini. Untuk memulai dengan unit yang paling banyak terjual, merek teratas adalah Samsung, Huawei, Apple, Xiaomi, Oppo, dan vivo.

emasBaca Juga: Update Harga Emas, Turun Lagi walau Tidak Terlalu Signifikan

Penurunan Samsung disebabkan oleh penurunan penjualan di pasar yang paling terpengaruh oleh pandemi Covid-19 termasuk Eropa, Amerika Serikat, dan India.

TrendForce memperkirakan bahwa Samsung akan memulihkan pangsa pasar dari Huawei karena efek dari larangan Amerika Serikat dan meningkatnya ketegangan antara China dan India terus mengganggu kestabilan bisnis smartphone Huawei.

Huawei terus mengandalkan penjualan di pasar asalnya di China, menjual 52 juta unit pada kuartal kedua 2020.

Baca Juga: Moto G9, Android Kelas Menengah dari Motorola, Dibanderol Seharga Rp. 2,2 Juta

Huawei akan menghadapi lebih banyak persaingan karena merek smartphone memperkenalkan flagships antara sekarang dan akhir tahun.

Sekali lagi, Huawei telah mengalami penurunan tajam dalam penjualan di pasar ponsel pintar utama di luar China sejak larangan awal Amerika Serikat pada 2019.

Sementara Apple mengalami kuartal yang hebat, naik 8% YoY menjadi 41 juta unit berkat surplus penjualan dari pengumuman mengejutkan dari iPhone SE yang telah lama tertunda dan penjualan yang kuat dari iPhone 11.

Baca Juga: Daftar Harga iphone Terbaru 26 Agustus 2020: iphone 7 plus, iphone 8, iphone X, iphone 11 Pro Max

Melihat ke arah kuartal ketiga, Apple telah meluncurkan sebuah jajaran iPhone 12 yang saat ini tengah dinantikan oleh para pecinta gadget dunia, tetapi harganya diperkirakan akan naik untuk mendukung jaringan 5G.

Kemungkinan larangan Amerika Serikat terhadap TikTok dan Tencent - pemilik WeChat, juga dapat sedikit mempengaruhi penjualan iPhone di beberapa pasar.

Xiaomi menempati peringkat keempat dengan penjualan sebayak 29,5 juta unit dan Oppo (termasuk Realme, OnePlus, dan Oppo) di peringkat kelima dengan 27,5 juta unit.

Baca Juga: Ini Daftar Lengkap Harga Asus, dari Rp 1 Juta hingga Rp 8 Juta

Vivo berada di urutan keenam dengan 26,5 juta unit. Pengecer di China secara agresif menimbun smartphone saat pandemi dimulai, sehingga menghasilkan peningkatan QoQ 10% pada merek-merek China ini.

Merek-merek ini terus memperkuat penawaran entry-level mereka di pasar luar negeri, di mana mereka dapat memperoleh pijakan dan pada akhirnya menjual ponsel kelas menengah dan atas di pasar yang lebih global.

Menurut laporan tersebut, pasar secara keseluruhan mengharapkan rebound produksi pada tahun 2021 dengan peningkatan tajam 5G - yang akan hadir untuk smartphone yang jauh lebih murah selama beberapa bulan ke depan dengan solusi chip 5G kelas bawah yang ditawarkan oleh Qualcomm dan MediaTek.

Baca Juga: Ini Daftar Harga Handphone Infinix, Vivo, dan Realme di BEC

TrendForce memproyeksikan 1,24 miliar smartphone akan diproduksi pada akhir tahun 2020, turun 11,3% dibandingkan tahun lalu.***

 

Editor: Parama Ghaly

Sumber: GSM ARENA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x