ZONA PRIANGAN - Walau punya jabatan tinggi, tidak membuat Iwan Tjandradinata menjauh dari anak buahnya.
Direktur Honda Bandung Center (HBC) itu justru menjadi sosok yang low profil dan sangat dekat dengan semua karyawan.
Bahkan Iwan, seringkali melakukan hal-hal yang di luar dugaan dan membuat sejumlah orang tidak menyangka kalau dirinya punya jabatan penting.
Baca Juga: Dewi Rezer Sering Berdoa agar Tidak Dipertemukan dengan Laba-laba
Iwan kadang tidak mau diistimewakan, kadang dia ingin menyatu dengan semua kalangan.
Itu juga yang ditangkap kalangan awak media, Iwan tidak segan-segan menjadi pengawal wartawan saat melakukan test drive.
Saat sejumlah wartawan mengendarai mobil, Iwan justru mengemudikan motor untuk membuka jalan. Itu dilakukan walau harus kepanasan dan kehujanan.
Baca Juga: Honda CBR250RR SP Quick Shifter Membuat Pengendara Lebih Ringan Mengoperasikan Kopling
Apa yang dilakukan Iwan memang bukan tanpa alasan. Dia sudah lama hobi momotoran.
Hobi momotoran ini, bagi keluarga Iwan memang sudah turun temurun. Mulai dari kakeknya, ayahnya dan kini Iwan sendiri suka traveling dengan motor gede.
"Saya sudah diajari naik motor dengan kopling sejak usia SD. Nah mulai SMA baru menggunakan motor gede. Bersana komunitas, saya sering pergi pulang Jawa-Bali menggunakan motor. Ke Sumatera juga pernah," tutur Iwan saat di Pangandaran.
Baca Juga: Viral di Media Sosial, Aksi Pungli LSM Peduli Lingkungan
Motor seakan tidak lepas dari kehidupan Iwan. Walau dirinya menangani bisnis mobil, tapi sering menyempatkan diri untuk menunggangi motor.
Bukan motor gede saja yang dijajal Iwan, tapi juga sering memacu motor trail di track-track menantang.
Sebenarnya banyak risiko yang dihadapi Iwan dengan hobi naik motornya. Bisa saja dia mengalami kecelakaan dan cidera.
Baca Juga: Angka Penjualan Tiket BTS di Amerika Serikat Lebih Tinggi daripada Blackpink
Namun, Iwan mengaku selama ini enjoy saja dan mengendarai motor secara aman.
"Dari kecil sampai sekarang, saya selalu hati-hati ketika naik motor. Jadi aman-aman saja. Kalaupun ada risiko, paling kehujanan," kata Iwan dengan nada canda.***