Sharon Stone Diancam Kehilangan Pekerjaan jika Belum Divaksinasi Covid-19

- 31 Juli 2021, 18:07 WIB
Sharon Stone mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 pertamanya pada Maret 2021.*
Sharon Stone mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 pertamanya pada Maret 2021.* /Instagram/

ZONA PRIANGAN - Aktris Hollywood, Sharon Stone berpendapat, vaksin Covid-19 harus menjadi naluri dasar bagi semua orang yang bekerja di lokasi syuting.

Mereka yang tidak mau divaksin akan terancam kehilangan pekerjaan. Termasuk Sharon Stone diancam tidak bisa diterima di komunitas kerjanya.

Sharon Stone berkampanye untuk pencalonan sebagai anggota dewan direksi SAG-AFTRA. Semua kru yang bekerja di sana wajib divaksinasi.

Baca Juga: Melihat Kate Middleton dan Pangeran William Semua Orang Tepuk Tangan, Priyanka Chopra Terlihat Cuek

Proyek Sharon Stone berikutnya adalah serial televisi yang syuting di Atlanta dan tetap menuntut vaksinasi.

"Saya telah ditawari pekerjaan - pekerjaan yang bagus. Pekerjaan yang sangat ingin saya lakukan di Atlanta," kata Stone dalam video dengan Deadline.

“Itulah mengapa rambut saya berdiri tegak … karena Producers Guild of America tidak akan menjamin bahwa semua orang di acara kami divaksinasi sebelum saya pergi bekerja," tuturnya.

Baca Juga: Phryne Bebas dari Hukuman Mati Cuma Bermodalkan Telanjang dan Mohon Ampunan

Sharon Stone menyatakan tidak akan berangkat jika di lingkungan kerjanya masih ada orang yang belum divaksinasi.

“Apakah saya akan pergi bekerja sebelum semua orang di acara saya divaksinasi? Tidak. Tidak, saya tidak akan melakukannya," lanjutnya.

Bintang “Casino” dan “Basic Instinct” itu menambahkan, akan lebih aman bekerja jika semua sudah divaksinasi.

Baca Juga: Nude Cruise Mengangkut Penumpang Telanjang Melintas di Sungai Exe, Warga Devon Kaget Tidak Percaya

Pada 19 Juli, SAG-AFTRA menyatakan dalam siaran pers bahwa opsi untuk mendapatkan vaksin Covid-19 akan diizinkan di film dan televisi.

“Produser juga akan memiliki opsi untuk menerapkan kebijakan vaksinasi wajib untuk pemain dan kru di Zona A berdasarkan produksi demi produksi,” kata rilis tersebut.

Perubahan tambahan, seperti penyesuaian frekuensi pengujian, disertakan untuk area tertentu di Amerika Serikat dan Kanada di mana insiden Covid-19, dan tetap, sangat rendah.

Baca Juga: Tentara Cantik Israel Bikin Heboh, Menari dan Pamerkan Senjata Sambil Tuduh Palestina Lakukan Kebohongan

Perjanjian tersebut akan tetap berlaku hingga 30 September 2021, tulis nypost.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: nypost


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x