Network
Angga akhirnya terlibat perkelahian dan dikeroyok empat orang tak dikenal, bahkan mereka berkelahi dengan tetap mengenakan helm. Angga yang perkasa tampak unggul dari para pengeroyoknya, namun dia akhirnya dilumpuhkan dengan semprotan gas air mata.
Angga jadi korban pengeroyokan, namun tanpa diduga sebelumnya, Aldebaran datang membantu sebelum para pengeroyok akhirnya bubar dan melarikan diri.
Para wanita yang berada di mobil yang awalnya panik dan khawatir, apalagi saat mereka menuliskan dengan cat semprot nama Rosa di bodi mobil yang mereka tumpangi.
Namun akhirnya mereka merasa lega dan Andin mendapat kejutan membahagiakan dengan kehadiran Aldebaran di saat genting tersebut. Aldebaran kembali dengan mengantongi berbagai informasi, terutama tentang Jessica mantan sekretaris ayahnya Al.
Bahaya belum lewat, karena ketika hampir seisi rumah pergi meninggalkan Pondok Pelita dan itu yang diinginkan pelaku teror, rombongan lain datang mengacau di rumah Aldebaran dan dengan susah payah satpam Boim dan satu bodyguard berhasil mengatasinya.
Al yang sudah kembali ke rumah dan mendapat cerita bahwa ada penyusup dirumahnya mencoba memeriksa seisi rumah dengan dibantu Angga dan Rendy.
Aldebaran kemudian mencoba merangkai semua keterkaitan peristiwa setelah alat sadap yang dipasang penyusup ditemukan. Target pelaku teror jelas adalah Bu Rosa dan ini semua ada hubungannya dengan masa lalu keluarga Alfahri.
Upaya Aldebaran untuk mendapatkan info tentang kiprah kerja Hartawan Alfahri dahulu, akhirnya sampai pada dugaan keterlibatan Jessica dan Al juga mendapat titik terang soal keterkaitan Iqbal dengan semua peristiwa teror yang telah terjadi.
