ZONA PRIANGAN - Kesalahan dan pengalaman memalukan sepanjang hayat harus diterima seorang pria, yang kini harus menderita penis yang cacat secara permanen setelah terjebak di dalam lubang gembok kecil selama dua minggu penuh.
Ibunya mengatakan kepada petugas medis bahwa dia "suka memasukkannya ke lubang kecil" namun kini alat kelaminnya bengkak karena tekanan pada anggota tubuhnya itu.
Korban adalah lajang berusia 38 tahun dari Thailand yang iseng menjepit alat logam di sekitar pangkal penisnya dalam tindakan seks yang aneh dan kemudian kehilangan anak kuncinya.
Dia mencoba untuk melepaskan gembok kecil sendiri tetapi gagal sehingga dia membiarkannya selama lebih dari dua minggu.
Tapi segera terinfeksi dan rasa sakitnya menjadi sangat tak tertahankan sehingga dia dilarikan ke rumah sakit di Bangkok, seperti dikutip ZonaPriangan dari dailystar.co.uk 17 Juli 2021.
Layanan darurat tiba di rumahnya pada hari Kamis, dengan ibunya yang malu memberi tahu petugas medis bahwa dia tidak punya pacar.
Dia mengklaim dia "bosan" karena dia terjebak di rumah selama pandemi.
Dia berkata: "Putra saya adalah orang yang tertutup dan dia tidak punya pacar. Dia banyak tinggal di rumah selama pandemi karena dia khawatir keluar."
"Dia mengatakan kepada saya bahwa dia melakukan ini karena dia bosan dan dia suka memasukkan 'barangnya' melalui lubang kecil. Saya marah padanya karena mempermalukan saya seperti ini dan saya sudah mengatakan kepadanya untuk tidak melakukannya lagi."
Cedera itu lebih buruk dari yang diperkirakan dokter dan harus membawanya ke rumah sakit.
Mereka menghabiskan lebih dari setengah jam menggunakan pemotong listrik untuk mengiris kunci logam yang masih menjepit di sekitar bagian tubuhnya itu.
Mereka menyelipkan lembaran logam tipis di antara palang dan kulit pria itu untuk mencegahnya terluka atau terpotong selama proses, serta menyemprotkan air ke tubuhnya untuk membantu melumasi kulit di sekitar gembok.
Baca Juga: Kartel Paling Kuat di Meksiko Membantai Komandan El Chapo dan Pengawalnya dalam Sebuah Penyergapan
Setelah mereka berhasil membebaskan penisnya, mereka memberinya krim antibiotik dan tablet penisilin.
Meskipun dia sekarang bebas dari perangkat tersebut, petugas medis memperingatkan bahwa mungkin ada kerusakan yang bertahan lama karena jumlah gembok yang macet.
Penisnya telah rusak oleh kejadian itu, kata petugas medis.
Petugas penyelamat Thongchai Donson mengatakan: "Di rumah sakit dia kesakitan dan berteriak sangat keras karena sangat bengkak. Melepaskan logam itu sangat sulit.
"Kami tidak bisa memberikan nama pria itu tetapi kami ingin membuat berita publik untuk mencegah orang lain melakukan hal semacam ini. Itu bisa sangat berbahaya dan merusak tubuh." tegasnya.***