Sejumlah Kucing Lucu Dimanfaatkan untuk Penipuan Online, Menggoda Para Pembaca

2 Desember 2021, 12:59 WIB
Foto ilustrasi kucing putih.* /Pixabay /Mabel Amber

ZONA PRIANGAN - Sejumlah kucing lucu sering dimanfaatkan untuk penipuan informasi palsu secara online.

Modusnya, foto kucing-kucing lucu itu diposting di media sosial, sehingga orang tertarik membuka konten kemudian viral.

Padahal ketika konten kucing dibuka, isinya banyak informasi yang menyesatkan mulai dari propaganda sayap kanan hingga konspirasi virus corona.

Baca Juga: Bahaya, Virus Corona Bisa Menular Lewat Kentut, Dr Tagg: Sudah Terdeteksi

Kesimpulan itu hasil identifikasi The New York Times dalam perangnya melawan "informasi yang salah".

The New York Times menurunkan artikel berjudul 'Kucing Lucu Online Itu? Mereka Membantu Menyebarkan Informasi yang Salah'.

Artikel itu ditulis reporter teknologi New York Times Davey Alba mengklaim foto kucing sering disalahgunakan.

Baca Juga: Bahaya, Baru Dua Kali Mengisap Vape Rasa Unicorn, Ibu Ini Mengalami Kelumpuhan

"Video dan GIF binatang lucu - biasanya kucing digunakan oleh "orang dan organisasi yang menjajakan informasi palsu secara online," tulis Davey yang dikutip rt.com.

Alba mencantumkan publikasi konservatif AS Western Journal dan surat kabar anti-Beijing The Epoch Times hanya beberapa contoh outlet yang diduga menggunakan konten hewani untuk mengarahkan pemirsa yang tidak curiga ke "informasi yang salah".

Menurut artikel tersebut, The Epoch Times telah menampilkan hewan-hewan lucu di 12.062 postingan media sosial di 103 halaman Facebook, dengan postingan yang berisi tautan ke konten surat kabar yang lebih politis.

Baca Juga: Bahaya! Ibu-ibu Pemilik Dua Weton Ini Doyan Selingkuh, Energinya Harus Diruwat

Laporan tersebut mendapat reaksi beragam di media sosial dengan para kritikus menyebut klaimnya "tidak masuk akal" dan reaksi berlebihan.

"Mereka tampaknya berpikir itu adalah konspirasi jahat padahal kenyataannya hanya orang-orang dengan minat luas yang menyukai hal-hal baik," satu orang bereaksi.

Sementara yang lain menuduh surat kabar itu mencoba membuat orang "merasa bersalah karena menikmati foto kucing yang lucu".***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: RT.com

Tags

Terkini

Terpopuler