Gegara Anime Populer, Warga Jepang Senang Pelihara Rakun hingga Mengimpor dari Amerika Serikat, Ini Akibatnya

13 Mei 2023, 22:08 WIB
Ilustrasi hewan Rakun.* /Unsplash/

ZONA PRIANGAN – Rakun bukanlah hewan asli Jepang, dalam beberapa dekade terakhir, makhluk berbulu ini dinaturalisasi di 44 dari 47 prefektur di negara ini, menyebabkan sejumlah masalah untuk manusia dan spesies binatang lainnya.

Dan semuanya berawal dari serial anime lucu.

Pada 1963, penulis asal Amerika Sterling North meluncurkan buku populernya, Rascal: A Memoir of a Better Era.

Baca Juga: Kasihan Ayam Kalkun, Sejumlah Negara Tidak Mau Mengakui Sebagai Tempat Kelahirannya

Buku ini menceritakan seorang anak laki-laki bernama Sterling yang pergi berpetualang dengan rakun bernama Rascal.

Dilansir Odditycentral, buku ini menjadi sangat terkenal dan Disney memutuskan untuk mengubahnya ke dalam film aksi langsung.

Di Jepang, petualangan Rascal menginspirasi serial anime sebanyak 52 episode yang berjudul Rascal the Raccoon (Araiguma Rasakaru), yang tayang selama setahun pada 1977 dan membuat rakun menjadi peliharaan yang paling diminati di negara ini.

Baca Juga: Alfie, Angsa Lucu Menghadapi Hukuman Mati, Warga Marah Desak Wali Kota untuk Menyelamatkan

Hanya ada satu masalah, di Jepang tidak ada rakun, jadi orang-orang mulai mengimpornya dari Amerika Serikat dengan jumlah 1.500 rakun per bulan.

Bila orang-orang meminta rakun sebagai peliharaan bisa mengacaukan akhir dari buku Sterling North atau menonton seluruh serial anime tersebut.

Mereka telah menyadari bahwa rakun dewasa bukan peliharaan yang cocok.

Baca Juga: Henry, Kucing yang Nyaris Menerima Hukuman Mati di Texas Terselamatkan Secara Dramatis

Di dalam bukunya, Sterling menyadari bahwa Rascal merupakan hewan liar yang mesti hidup di alam liar, sehingga ia melepaskannya, dan banyak keluarga begitu bodoh memelihara bayi rakun sebagai peliharaan.

Dengan berjalannya waktu pihak otoritas menyadari apa yang terjadi dan mulai mencegah orang-orang melepaskan rakun di alam liar, namun sudah terlambat.

Mamalia cerdik ini sudah menguasai dan mengusir spesies liar lainnya, menghancurkan pertanian, selain kuil dan rumah dari kayu dan sudah tidak bisa dihentikan.

Baca Juga: Oscar, Kucing Hitam Putih Nggak Ada Matinya, walau Bertugas di 3 Kapal Perang yang Meledak dan Tenggelam

Ada sepuluh ribu binatang ini, berkembang biak dengan kecepatan yang tak terkendali,.

Dengan puluhan ribu rakun diimpor dalam sebulan, dan dengan tidak ada predator alaminya, sedikit sekali pemerintah Jepang bisa mengendalikannya.

Di perkotaan, hewan ini mengacak acak sampah untuk mencari makanan, bahkan menyerang manusia yang mencegahnya, dan menjadi gangguan alami.

Baca Juga: Mitos Seputar Kucing Hitam, Nomor 4 Jangan Dilakukan Nanti Rezeki Berkurang Selama 2 Tahun

Secara teknis, Jepang memiliki spesies rakun sendiri, tanuki, anjing rakun, tetapi tidak bisa bersaing dengan rakun biasa dalam hal adaptasi, sehingga dalam bahaya kehilangan teritorialnya.

Mereka bersaing untuk sumber daya yang sama, tetapi rakun Amerika lebih baik dalam mengamankan dirinya.

Dalam upaya untuk mencegah rakun menghancurkan pertanian, rumah, kuil dan rumah bambu, beberapa prefektur Jepang telah melakukan keputusan kontroversi untuk memisahkan hewan-hewan ini.

Baca Juga: Buaya Pura-pura Mati, Ketika Ditelan Piton Ternyata Menyerang dari dalam Membuat Ular Itu Perutnya Pecah

Hal ini memicu kemarahan aktivis hak-hak binatang dan sedikit mengendalikan jumlah rakun.

Meskipun wabah rakun saat ini tengah melanda Jepang, anime yang memulai semua ini masih populer di Jepang, dan warganya menyenangi Rascal.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Oddity Central

Tags

Terkini

Terpopuler