Kisah Mengharukan: Wanita Belanda 28 Tahun Pilih Euthanasia Akibat Masalah Kesehatan Mental

4 April 2024, 16:34 WIB
Kasus Zoraya ter Beek telah memicu perdebatan. /Tangkapan Layar Twitter.com/@ZorayaTerBeek

ZONA PRIANGAN - Seorang wanita Belanda berusia 28 tahun bernama Zoraya ter Beek akan menjalani euthanasia pada bulan Mei karena mengalami masalah kesehatan mental yang parah, menurut laporan dari The Free Press. Ter Beek telah berjuang melawan depresi, autisme, dan gangguan kepribadian borderline sepanjang hidupnya.

Meskipun memiliki kekasih yang mencintainya dan hewan peliharaan, ia merasa penyakit mentalnya tidak dapat disembuhkan.

Dokter memberi tahu Ter Beek bahwa tidak ada opsi pengobatan lanjutan. Hal ini sejalan dengan tren yang berkembang di Belanda, di mana praktik euthanasia adalah legal.

Baca Juga: Jasmin Bhasin Pernah Berencana Untuk Bunuh Diri, setelah Kerap Ditolak Ketika Mengikuti Audisi

Lebih banyak orang memilih untuk mengakhiri penderitaan mereka dari masalah kesehatan mental daripada menahannya.

Kasus Ter Beek telah memicu perdebatan. Beberapa orang percaya bahwa ini menyoroti tren yang mengkhawatirkan dari para profesional kesehatan yang dengan mudah beralih ke euthanasia untuk masalah kesehatan mental.

Orang lain berpendapat bahwa ini memberikan kontrol lebih besar kepada pasien yang sakit parah atas hari-hari terakhir mereka.

Baca Juga: Mantan Anggota ILUV, Shin Minah, Menulis Pesan Kepada Penggemar Setelah Diduga Mencoba Bunuh Diri

Semakin banyak orang memutuskan untuk mengakhiri hidup mereka saat menderita sejumlah masalah kesehatan mental lainnya seperti depresi atau kecemasan, yang diperparah oleh ketidakpastian ekonomi, perubahan iklim, media sosial, dan masalah lainnya.

"Saya melihat euthanasia sebagai opsi yang diterima oleh dokter, oleh psikiater, ketika sebelumnya itu adalah langkah terakhir yang paling mutlak," kata Stef Groenewoud, seorang ahli etika kesehatan di Universitas Teologi Kampen di Belanda, kepada media tersebut, dikutip ZonaPriangan.com dari The Free Press.

"Saya melihat fenomena ini, terutama pada orang-orang dengan penyakit psikiatrik dan terutama pada orang muda dengan gangguan psikiatrik, di mana profesional kesehatan tampaknya lebih mudah menyerah daripada sebelumnya," tambahnya.

Baca Juga: Pernah Berupaya Bunuh Diri, Kini Shin Minah Pingsan dan Dilarikan ke Rumah Sakit

Prosedur ini akan dilakukan di rumah ter Beek. Dokternya akan memberikan obat penenang terlebih dahulu, diikuti oleh obat untuk menghentikan jantungnya.

Kekasihnya akan berada di sisinya. Ter Beek akan di kremasi, dan abunya akan ditaburkan di hutan yang telah ditentukan.

Belanda melegalkan euthanasia pada tahun 2001. Sejak itu, jumlah kematian akibat euthanasia terus meningkat.

Pada tahun 2022, itu menyumbang 5% dari semua kematian di negara tersebut. Hal ini memicu kritik dari mereka yang percaya bahwa undang-undang tersebut mendorong bunuh diri.

Ter Beek sendiri mengatasi kekhawatiran ini di media sosial sebelum mengambil cuti.***

Editor: Toni Irawan

Sumber: The Free Press Journal

Tags

Terkini

Terpopuler