Network
ZONA PRIANGAN – Perlu diperhatikan bagi wanita hamil, apalagi kehamilan pertamanya, harus mempertimbangkan pada rencana diet yang sempurna dan harus sangat memahami makanan tertentu yang harus dihindari selama masa kehamilan.
Masa kehamilan adalah proses membawa embrio ke dalam rahim hingga menjadi bayi yang berkembang sempurna memang merupakan tugas yang berat.
Kekurangan maupun kelebihan jenis makanan tertentu dapat mempengaruhi tubuh wanita dan janin selama kehamilan.
Baca Juga: Ini Tiga Air Rebusan yang Baik Bagi Penderita Diabetes, Diyakini Mampu Turunkan Kadar Gula Darah
Namun, dengan mengonsumsi makanan tertentu, terutama pada trimester pertama kehamilan, dapat membahayakan bayi bahkan keguguran.
Keguguran pada tahap awal kehamilan (trimester pertama) sangat umum terjadi. Makanan pemicu keguguran tertentu dapat memicunya.
Artikel ini telah tayang di ringtimesbali.com dengan judul: Beberapa Makanan Ini Bisa Sebabkan Keguguran, Simak Faktanya Berikut
Makanan seperti pepaya atau minum jus nanas dapat menyebabkan kontraksi internal dan pelebaran serviks yang menyebabkan keguguran.
Baca Juga: Pelaku Budaya dan Seniman Pakai NIK KTP, Login apb.kemdikbud.go.id, Cek Bantuan Rp1 Juta Tahap 2
Meskipun sangat bergantung pada kesehatan wanita, usia, kebiasaan makan, dan kesehatan selama kehamilan, makanan ini berpotensi berbahaya bagi wanita dan janinnya selama trimester pertama.
Kebiasaan gizi dan pola makan ibu memegang peranan penting selama kehamilan karena apapun yang dikonsumsi ibu akan mempengaruhi bayi dalam kandungan.
Jadi, semakin sehat ibu makan selama kehamilannya, semakin kecil kemungkinan terjadinya komplikasi kesehatan. Seperti dilansir dari laman Boldsky, berikut daftar makanan yang sebaiknya dihindari oleh wanita selama masa kehamilan, terutama trimester pertama, diantaranya:
Baca Juga: RSUD Indramayu Nyatakan Berkabung Selama 3 Hari, Dua Dokter Suami Istri Meninggal Karena Covid-19
1. Nanas
Dengan mengonsumsi nanas atau minum jus nanas selama trimester pertama hamil dapat mengakibatkan keguguran. Nanas terdiri dari kandungan bromelain, yang dapat menyebabkan kontraksi pada wanita hamil, sehingga menyebabkan keguguran.
2. Hati hewan
Biasanya dianggap bergizi, mengonsumsi hati hewan tidak aman bagi wanita hamil. Makan hati hewan setiap hari selama kehamilan dapat menyebabkan penumpukan retinol yang tinggi yang dapat berbahaya bagi janin. Namun, tidak berbahaya untuk memakannya sekali atau dua kali dalam sebulan selama tidak berlebihan.
3. Lidah buaya
Lidah buaya sangat baik untuk rambut, kulit dan pencernaan. Namun, ibu hamil sebaiknya menghindari mengonsumsi jus lidah buaya, karena dapat menyebabkan perdarahan panggul sehingga menyebabkan keguguran. Selain itu, juga dianjurkan untuk menghindari penggunaan produk lidah buaya selama trimester pertama kehamilan.
Baca Juga: Ini Dia Ciri-ciri Wanita Pembawa Keberuntungan dan Kekayaan Bagi Suami dan Keluarga
4. Pepaya hijau
Pepaya adalah salah satu makanan pemicu keguguran yang umum. Pepaya hijau atau mentah mengandung enzim yang dapat menyebabkan kontraksi rahim sehingga berakibat keguguran.Oleh karena itu, ibu hamil sebaiknya menghindari konsumsi pepaya hijau, terutama ketika awal kehamilan.
Penelitian menunjukkan bahwa pepaya hijau atau pepaya mentah mengandung segudang enzim. Akibatnya rahim akan cenderung mengalami kejang. Dengan cara ini, aborsi atau keguguran bisa terjadi.
5. Kepiting
Selain rasanya yang enak, kepiting juga dikemas dengan kandungan kalsium dan nutrisi yang tinggi. Namun, harus menghindari makan terlalu banyak selama tahap awal kehamilan, karena dapat menyebabkan rahim menyusut.
Baca Juga: Vaksin Covid Sputnik Asal Rusia Menunjukkan Kemanjuran 91,4 Persen Dalam Uji Coba Terbaru
Hal itu dapat menyebabkan perdarahan internal atau bahkan keguguran. Selain itu, juga mengandung kolesterol tingkat tinggi, yang tidak baik untuk kesehatan wanita hamil secara keseluruhan.
6. Produk susu yang tidak dipasteurisasi
Produk susu yang tidak dipasteurisasi seperti susu, keju feta, gorgonzola, brie, dan lainnya, mengandung bakteri bernama Listeria, yang bisa sangat berbahaya bagi wanita selama berbagai tahap kehamilan.
Bakteri ini juga ditemukan pada unggas dan makanan laut mentah. Jadi, ibu hamil harus ekstra hati-hati dan menghindari makanan ini selama kehamilan.
Baca Juga: Ini Lima Zodiak yang Jadi Sosok Paling Dikagumi, Karena Miliki Pesona Tingkat Tinggi
7. Kentang kecambah
Meskipun mengonsumsi kentang secara teratur selama kehamilan dianggap aman, kentang yang bertunas dapat berdampak negatif bagi kesehatan ibu dan janin.
Kentang kecambah mengandung berbagai racun seperti solanin yang dapat berbahaya bagi pertumbuhan janin. Kentang kecambah tidak hanya berbahaya bagi wanita hamil tetapi juga semua orang.
8. Telur mentah
Wanita hamil sebaiknya menghindari telur mentah atau makanan dengan telur mentah, seperti mayonaise karena dapat meningkatkan risiko keracunan makanan dan salmonella.
Baca Juga: Pelaku Budaya dan Seniman Pakai NIK KTP, Login apb.kemdikbud.go.id, Cek Bantuan Rp1 Juta Tahap 2
Oleh karenanya, pastikan putih telur dan kuning telur sudah benar-benar padat setelah dimasak. Pada dasarnya, wanita hamil harus menghindari konsumsi makanan yang kurang matang.
9. Biji wijen
Wanita hamil sebaiknya tidak makan biji wijen secara berlebihan selama kehamilan. Biji wijen, jika dicampur dengan madu, dapat menyebabkan keguguran. Namun, biji wijen hitam dapat dikonsumsi selama tahap terakhir kehamilan, karena membantu persalinan yang lebih alami.
Baca Juga: Ketahui, Singkong Bisa Sebabkan Efek Keracunan Hingga Kanker, Kenali Cara Agar Lebih Aman Dikonsumsi
10. Kafein
Meskipun penelitian menyatakan bahwa mengonsumsi kafein dalam jumlah sedang aman selama kehamilan, wanita hamil tetap disarankan untuk membatasi konsumsinya. Hal ini dikarenakan peningkatan kadar kafein selama kehamilan dapat menyebabkan keguguran atau bayi dengan berat badan rendah.
11. Ikan kaya merkuri
Wanita hamil di trimester pertama harus berhati-hati saat mengonsumsi ikan. Hindari varietas dengan kandungan merkuri tinggi seperti king mackerel, marlin, hiu, swordfish, dan tuna karena tingkat merkuri yang tinggi dapat mempengaruhi perkembangan otak dan sistem saraf bayi.*** (Sevie Safitri Rosalina / ringtimesbali.com)
