Network
ZONA PRIANGAN - Kolesterol tinggi adalah penyakit yang tidak kelihatan, tidak seperti luka-luka yang bisa dengan mudah dilihat.
Pakar nutrisi Sarah Francis memperingatkan bahwa kolesterol tinggi tidak membawa gejala-gejala yang jelas, sehingga tidak bisa dirasakan bila kondisi ini mempengaruhi seseorang.
Bila ingin memahami apakah mengidap kolesterol tinggi, Anda perlu melakukan tes sederhana.
Baca Juga: Perusahaan China Akan Bangun Smelter, Kelola Tambang Tembaga di Halmahera
"Penting diingat konsultasikan ke dokter, perawat atau ahli farmasi,” jelas Francis seperti dikutip laman express.co.uk, baru-baru ini.
Ada beberapa risiko yang berhubungan dengan kolesterol tinggi, termasuk penyakit jantung koroner dan stroke.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, secara global sepertiga dari kasus penyakit jantung disebabkan kolesterol tinggi.
Baca Juga: Tidak Kalah dari Mbak You, Ramalan The Simpsons Jadi Nyata, Kamala Haris Jadi Wapres AS
Sebuah gagasan yang bagus untuk mengetahui tingkat kolesterol sendiri dan ini harus mengikuti arahan dari tenaga kesehatan profesional," tambah Francis.
Satu hal yang ingin Francis jelaskan dengan gamblang adalah bahwa kolesterol tinggi tidak identik dengan penyakit di usia lanjut.
"Data membuktikan banyak individu berusia menengah dengan kolesterol tinggi sudah memiliki penyakit pembuluh arteri,” kata Francis.
Baca Juga: Ingin Terkenal Lewat Video YouTube, Anak 11 Tahun Justru Tergilas Roda Kereta Api
Kolesterol tinggi juga bisa menyerang keluarga, maka bila Anda memiliki hubungan yang dekat dengan yang berpenyakit ini, langkah terbaik adalah segera periksakan ke tenaga kesehatan.
"Meskipun ada risiko kesehatan dengan terlalu banyak kolesterol, penting diketahui bahwa tidak semua kolesterol itu jelek,” tambah Francis.
Beberapa kolesterol malah penting untuk membuat berbagai hormon dan membangun sel, oleh karena itu keseimbangan adalah kuncinya.
Baca Juga: Sanggup Mengucapkan Bacaan Ini Sebanyak 300 Kali, Terhapus Semua Dosa Baik Kecil Maupun Besar
Menurut pakar kesehatan ini, sebenarnya ada dua jenis kolesterol, yaitu LDL (low-density lipoprotein) dan HDL (high-density lipoprotein).
Kolesterol LDL diketahui sebagi kolesterol “jahat” karena terlalu banyak bisa menimbun di pembuluh arteri, menyebabkan serangkaian masalah kesehatan.
Kolesterol HDL, sebaliknya merupakan kolesterol “baik” karena bisa mengangkut kelebihan kolesterol menuju hati, yang kemudian diuraikan dan dikeluarkan dari tubuh.
Baca Juga: Ada Tujuh Perkara yang Bisa Menerangi Kegelapan Alam Kubur, Umat Muslim Perlu Tahu
Menurut Francis, ada beberapa makanan yang sedikit manfaatnya bagi kolesterol tinggi termasuk makanan tinggi lemak, krim, susu, keju, dan mentega.
"Cobalah membuat perubahan sederhana pada makanan, seperti mengganti mentega dengan vegetable spread, atau mengganti susu berlemak dengan susu skim,” nasihat Francis.
Francis juga merekomendasikan memakan ikan laut seperti salmon, mackerel, dan herring.
Baca Juga: Perusahaan Unik, Absensi Karyawan Berupa Salat Dhuha, Hafal Alquran 1 Juz Dapat Hadiah Umrah
"Sementara kacang-kacangan atau benih menjadi cemilan menyenangkan untuk jantung yang baik, namun harus hati-hati karena kacang-kacangan juga mengandung banyak kalori,” tambahnya.
Selain mengatur asupan makanan, Francis menekankan pentingnya olah raga secara teratur untuk membantu meningkatkan kolesterol HDL.
Namun demikian, "mengandalkan diri pada olah raga melulu tidak menjamin kolesterol Anda pada level yang sehat,” ujarnya.
Baca Juga: Dua Desa di Kaki Gunung Ciremai Sempat Mencekam, Tiap Pagi Warga Temukan Ceceran Darah
Jadi, makanan sehat dan olah raga dilakukan secara bersama-sama untuk membantu menurunkan tingkat kolesterol.
Francis tidak ingin seseorang buang-buang waktu berolah raga dengan keras bila tidak disertai dengan makan yang benar.***
