Sangat berdampak pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah dan hanya memberi kesempatan 30 hingga 60 persen untuk tetap bertahan.
Superbug ini pertama kali ditemukan pada 1990-an, dan diberi nama pada 2009 setelah ditemukan pada seorang wanita Jepang berusia 70 tahun.
Baca Juga: Kawanan Kambing Menguasai Kota, Warga Tidak Bisa Mengusir Terkendala Lockdown
Baca Juga: Temukan Ambergris yang Bau Busuk, Seorang Nelayan Jadi Kaya Raya Mendadak
Saat ini superbug diketahui secara cepat menyebar ke seluruh dunia.
Anuradha Chowdhary di Universitas Delhi dan timnya menganalisis 48 sampel tanah dan air dari delapan lokasi berbeda di Kepulauan Andaman.
Para peneliti ini mengisolasi atau memisahkan sampel dari dua lokasi spesifik, satu dari rawa pasang dan dari pantai.
Baca Juga: Dapat Ikan Marlin, Nelayan Pangandaran Kaya Mendadak, Nelayan Nigeria Menyesal Karena Cuma Dimasak
Baca Juga: Ibu-ibu Perlu Tahu Nasi Dimasukkan Dalam Kulkas Memiliki 3 Manfaat untuk Kesehatan
Salah satu dari rawa pasang memperlihatkan dua hasil pemisahan, namun yang satu rentan terhadap berbagai obat.