Nama Hakim Alkitab Tertulis pada Kendi Berusia 3.100 Tahun yang Ditemukan di Penggalian Khirbat a Rai

- 13 Juli 2021, 08:02 WIB
 Sebuah prasasti dengan tulisan berusia 3.100 tahun yang langka dari era  Book of Judges ditampilkan pada hari Senin oleh Otoritas Barang Antik Israel di lokasi penggalian di Khirbat a Rai.
Sebuah prasasti dengan tulisan berusia 3.100 tahun yang langka dari era Book of Judges ditampilkan pada hari Senin oleh Otoritas Barang Antik Israel di lokasi penggalian di Khirbat a Rai. /UPI/Debbie Hill

ZONA PRIANGAN - Para arkeolog telah menemukan sebuah kendi kecil dengan prasasti lima huruf yang langka, yang menghubungkan artefak keramik berusia 3.100 tahun dengan seorang hakim Alkitab yang disebutkan dalam Kitab Hakim.

Kendi dan prasasti kuno - yang pertama menampilkan nama 'Jerubbaal' - ditemukan di sebuah situs penggalian di Hutan Shahariya, di antara Kaki Bukit Yudea Israel, para arkeolog melaporkan penemuan itu Senin di Jerusalem Journal of Archaeology.

"Nama Hakim Gideon ben Yoash adalah Jerubbaal, tapi kami tidak bisa memastikan apakah dia pemilik kapal yang tulisannya ditulis dengan tinta," kata arkeolog dalam siaran pers.

Baca Juga: Dukung Kemenkes Hadapi Covid-19, Sea Group, Shopee, dan Garena Sumbang 1.000 Tabung Oksigen dan 1 Juta Vaksin

Kendi bertuliskan nama Jerubbaal, ditemukan dari lubang penyimpanan bawah permukaan yang dilapisi dengan batu. Peneliti menduga kendi kecil itu kemungkinan berisi cairan berharga, seperti minyak, parfum atau obat-obatan.

Meskipun kendi itu hanya menampilkan lima huruf bertulisan, analisis yang cermat menunjukkan bahwa prasasti aslinya lebih panjang, seperti dikutip ZonaPriangan dari laman UPI.com, 12 Juli 2021.

Dalam Kitab Hakim-Hakim, Yerubaal pertama kali disebutkan sebagai penentang utama penyembahan berhala. Dia juga dipuji karena memimpin pertempuran yang sukses melawan orang Midian.

Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Selasa 13 Juli 2021: Nino Nekat Menculik Reyna, Al Murka dan Menyeretnya ke Polisi

"Menurut Alkitab, Gideon mengorganisir pasukan kecil yang terdiri dari 300 tentara dan menyerang orang Midian pada malam hari di dekat Ma'ayan Harod," kata Yossef Garfinkel dan Sa'ar Ganor, arkeolog utama pada proyek tersebut dan profesor di Universitas Ibrani Yerusalem.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: UPI.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x