Network
ZONA PRIANGAN - Ian "Catmando" yang tinggal di Gainsborough, Lincolnshire, Inggris mengaku merawat 5.000 kucing sejak tahun 1992.
Namun kini tinggal 70 kucing yang hidup bersamanya di sebuah rumah kecil bertingkat. Walau sempit, Ian merasa nyaman dan bahagia bersama kucing.
Kebahagian Ian mulai terusik ketika sejumlah orang melakukan unjuk rasa di depan rumahnya.
Para pengunjuk rasa menilai Ia tidak becus merawat kucing. Membiarkan rumahnya kotor dan itu tidak baik untuk kehidupan si meong.
Aksi unjuk rasa itu mendorong, polisi dan RSPCA melakukan penyelidikan. Namun Ia tidak gentar dan dia tetap mengklain sebagai pecinta kucing sejati.
Ian menggambarkan dirinya sebagai pemelihara kucing dan pemain sandiwara profesional.
Baca Juga: Ular Berkepala Dua Bernama Ben dan Jerry Bikin Kejutan Memakan Dua Ekor Tikus Secara Bersamaan
Dia mengklaim melatih sejumlah kucing untuk membantu orang-orang dengan epilepsi atau PTSD.
"Catmando" juga mengklaim menghabiskan lebih dari Rp98,2 juta setahun untuk merawat hewan peliharaannya.
Tapi dia sekarang harus membela haknya untuk menjaga kucing karena dia berada di pusat penyelidikan RSPCA.
Baca Juga: Misteri Monster Ogopogo Muncul Kembali di Danau Okanagan
Para pengunjuk rasa melaporkan kucing di rumah Ian tidak dapat berkeliaran bebas karena taman belakang ditutupi dengan kawat ayam, kawat berduri dan batang logam.
Foto-foto dari dalam rumahnya menunjukkan lusinan kucing menumpuk di atas permukaan yang berantakan dan hidup dalam kondisi yang tampaknya kotor.
Tetapi Ian yang menganggur mengatakan hewan peliharaannya bahagia dan sehat dan dia telah melatih ribuan kucing selama bertahun-tahun tanpa keluhan.
Baca Juga: Iblis Menjadikan Pasar Sebagai Masjid Setan dan Sering Nimbrung saat Suami Istri Berhubungan Intim
Ian berkata: "Saya tidak minum, saya tidak merokok, saya tidak mengejar wanita. Saya duduk dengan kucing dan itu membuatnya tetap hangat."
“Jika Anda memiliki 30 kucing di ruangan bersuhu minus lima derajat celcius, dalam waktu satu jam suhunya lebih dari 20 derajat," jelasnya.
"Semuanya legal dan di atas papan. Saya orang baik. Saya mengambil sikap karena saya tidak melakukan kesalahan," tuturnya yang dikutip Daily Star.
Baca Juga: Usia 45 Tahun ke Atas Mudah Terserang Nyeri Sendi, Konsumsi 8 Makanan Sebagai Antisipasinya
"Saya lebih bersih daripada sabun. Saya tidak punya catatan kriminal dan tidak ada penyakit mental sama sekali," ungkap Ian.
Ian membalas para pengunjuk rasa yang telah berkumpul di jalanannya setiap hari sejak 9 September dan mengatakan bahwa stres menyebabkan salah satu kucingnya mengalami keguguran.
Dia menambahkan: "Salah satu kucing betina sedang mengandung tujuh anak kucing dan dia keguguran. Kucing-kucing lainnya sangat stres karena aksi unjuk rasa."
Baca Juga: Video Unik, Anjing yang Cemas Merasa Terhibur Ketika Wajahnya Dijilati Kucing
Ian juga mengatakan tidak habis pikir dengan para pengunjuk rasa yang melarang dirinya berjalan-jalan dengan kucing.
“Itu kebodohan, apa yang salah dengan berjalan dengan kucing, jika orang berjalan dengan anjing diperbolehkan?" ujarnya.
Inspektur Polisi Komunitas Lindsey Barat, Gary Brockie mengatakan: “Petugas bersama dengan Inspektur RSPCA dan petugas perumahan dari Dewan Distrik West Lindsey sudah berkoordinasi."
Baca Juga: Gegara Bom Meledak di Bandara Kabul, 200 Anjing dan Kucing yang Akan Dievakuasi Tidak Jelas Nasibnya
“Ini bukan investigasi yang dipimpin polisi, namun kami terus bekerja sama dan mendukung RSPCA yang memiliki informasi dan keahlian yang relevan," ucapnya.***
