Network
ZONA PRIANGAN - Mobil BMW menyelamatkan nyawa seorang yang hendak bunuh diri terjun dari gedung tinggi di Jersey City, New Jersey.
Pria pelaku bunuh diri itu tepat jatuh di atap mobil BWM hitam. Atap mobil itu hancur namun pria itu tidak mati, cuma mengalami patah tangah.
Pria itu melompat dari jendela yang terbuka di lantai sembilan, dilarikan ke rumah sakit dengan ambulans dan berada dalam kondisi kritis Kamis, kata juru bicara Jersey City, Kimberly Wallace-Scalcione.
Pria itu tidak bekerja di dalam gedung dan tidak jelas mengapa dia ada di sana, kata saksi mata.
Dia menolak memberikan namanya kepada polisi dan tidak kooperatif pada Kamis sore, menurut sumber yang mengetahui kasus tersebut.
Saksi mata Christina Smith sempat kaget mendengar suara ledakan dan tidak menyangka bunyi itu berasal dari pria yang jatuh di atap mobil BMW.
Baca Juga: Seorang Sekretaris Tewas Mengenaskan Setelah Diperkosa dan Ditikam 11 Kali
Bagaimana pun, mobil BMW yang terpakir di bawah 26 Journal Square telah menyelamatkan nyawa pria itu.
"Saya mendengar ledakan besar dan saya tidak berpikir itu adalah orang pada awalnya," kata Smith kepada The Post.
“Jendela belakang mobil baru saja pecah - meledak. Kemudian pria itu melompat dan mulai berteriak. Lengannya terpelintir semua," ujarnya.
Baca Juga: Pengakuan Jujur Adele: Kehidupan Saya Kacau dan Berantakan Saat Berusia 30 Tahun
"Saya terkejut. Rasanya seperti berada di film," kata Smith, yang bekerja di penjualan dan sedang berjalan-jalan ke McDonald's terdekat.
“Dia jatuh ke dalam mobil melalui sunroof, lalu turun dari mobil dan jatuh ke tanah. Dia mencoba untuk bangun tetapi orang-orang berusaha membuatnya tetap di bawah,” kata saksi lain, Mark Bordeaux.
“Jadi dia tinggal di sana sampai polisi dan ambulans datang. Dia terus berkata, 'Tinggalkan aku sendiri, aku ingin mati.' Anda melihat salah satu lengannya jelas patah, tetapi dia sadar, dia bergerak,” tutur Mark.
Baca Juga: Usia Sudah Kepala 5, Demi Moore Masih Terlihat Seksi dalam Balutan Pakaian Renang
“Dia sudah ingin mati. Itu adalah agendanya. Tapi Tuhan berkehendak lain," ucap Mark.***
