Penggunaan Ivermectin yang Salah Kaprah, Tidak Mencegah COVID-19 yang Parah, Berdasarkan Penelitian

- 19 Februari 2022, 08:00 WIB
Sebuah studi baru menemukan, lebih banyak pasien dengan COVID-19 ringan hingga sedang yang diobati dengan ivermectin berkembang menjadi penyakit serius daripada mereka yang diberi perawatan
Sebuah studi baru menemukan, lebih banyak pasien dengan COVID-19 ringan hingga sedang yang diobati dengan ivermectin berkembang menjadi penyakit serius daripada mereka yang diberi perawatan /UPI/Adi Weda/EPA-EFE

ZONA PRIANGAN - Sebuah penelitian yang diterbitkan Jumat oleh JAMA Internal Medicine menemukan, pengobatan dengan obat cacing ivermectin gagal mencegah pasien dengan COVID-19 ringan hingga sedang berkembang menjadi penyakit serius.

Data menunjukkan, dari 241 pasien dalam penelitian dengan gejala ringan hingga sedang yang diobati dengan obat hewan, 52, atau 22% mengembangkan COVID-19 parah.

Sementara itu, 43 dari 249 pasien, atau 17%, yang menerima pengobatan "standar", termasuk kortikosteroid dan, dalam beberapa kasus, obat eksperimental lainnya, berkembang menjadi penyakit serius akibat virus, kata para peneliti.

Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Sabtu 19 Februari 2022: Aroma Mistis Mulai Tercium Terkait Hilangnya Reyna yang Misterius

"Pada dasarnya, temuan penelitian kami telah menolak gagasan ivermectin sebagai 'obat ajaib' melawan COVID-19," rekan penulis studi Dr. Steven Chee Loon Lim mengatakan kepada UPI melalui email.

"Orang yang terinfeksi COVID-19 tidak boleh melakukan pengobatan sendiri dengan ivermectin, yang tidak mengurangi risiko memburuknya penyakit parah," kata Lim, seorang dokter penyakit menular di Rumah Sakit Raja Permaisuri Bainun di Perak, Malaysia.

Selain itu, peserta penelitian yang diobati dengan ivermectin melaporkan lebih banyak efek samping daripada yang diberi obat lain, kata Lim, seperti dikutip ZonaPriangan dari UPI.com, 18 Februari 2022.

Baca Juga: Dua Perempuan Bersaudara Menyatakan, Putra Kami Adalah Dua Laki-laki Bersaudara, Sepupu dan Kembar, Bingung?

Ini "menimbulkan kekhawatiran tentang meluasnya penggunaan obat ini," katanya.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: UPI.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x