Network
ZONA PRIANGAN - YouTuber bocah yang telah meraih 100 orang 'subscriber' di akunnya itu mendapat hadiah dari temannya berupa Wooden Play Button yang dibuatnya sendiri dengan menggunakan material dari kayu.
Temannya bocah YouTuber itu mungkin terinspirasi setelah melihat video di media sosial yang memamerkan bakat dan kreativitas mereka.Konten kreator muda itu dicintai oleh penonton di platform media sosial.
Sebuah foto viral menunjukkan apresiasi setelah konten kreator muda menerima hadiah dari teman-temannya setelah jumlah 'subscriber' saluran YouTube-nya melampaui 100 'subscriber'.
Baca Juga: Ikatan Cinta Kamis 18 Agustus 2022: Pertengkaran Sengit Elsa dan Sienna, Sal Merasa Dibohongi Keluarga Alfahri
Salah seorang pengguna Twitter bernama Matt Koval membagikan foto Wooden Play Button di akun Twitter-nya @mattkoval pada Minggu, dengan keterangan berbunyi: "Anak saya mendaftarkan temannya untuk menjadikannya kayu ini [Sambil memberi emoticon Wajah Ketawa dengan Pipi Memerah]".
Foto tersebut terlihat memperlihatkan papan kayu dicat merah muda dengan sketsa tombol YouTube. Tulisan di tombol putar kayu berbunyi: "Dikirim ke ...... Untuk melebihi 100 subscriber.
Spontan saja postingan tersebut menarik perhatian dari netizen dan dalam waktu singkat viral di situs microblogging itu dengan mengumpulkan 70 ribu suka dan 329 Quote Tweets.
Baca Juga: Domino's Menanggapi Soal Foto Viral yang Menunjukkan Alat Pel Tergantung di Atas Adonan Pizza
"Suka. Tidak pernah menerima tombol putar serbet dari 10 subscriber," tulis seorang pengguna dengan nama akun @TomFrankly di kolom komentar.
Pengguna lainnya dengan nama akun @monicalimco berkomentar :"Luar biasa! Anak-anak saya ingin memulai saluran mereka dan saya tidak tahu apakah saya menginginkannya. Bagaimana pengalaman Anda?"
Baca Juga: Harley Club Bandoeng dan Trabas Punya Alternatif Tempat Tongkrongan Baru di Ampera Express Warkop Naripan
Sementara pengguna dengan nama akun @HereComesThe5un berkomentar:"Ini lebih berharga daripada Diamond Play Button".
Video dan kreasi anak-anak mereka sering dibagikan oleh orang tua mereka di Internet. Pengguna media sosial sering menyukai konten mereka dan mendorong anak-anak lebih giat lagi dalam berkarya.***
