ZONA PRIANGAN - Anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) dr. Putri Sakti, M.Gizi mengungkapkan pentingnya 1000 hari pertama kehidupan (HPK) dalam mencegah osteoporosis sejak usia dini, bahkan dalam kandungan, memastikan kecukupan nutrisi bagi ibu hamil.
“Untuk mencegah osteoporosis sejak dini, kita membutuhkan Kadarz (Keluarga Sadar Gizi) dan menggalakkan diet 1000 HPK. Jadi selama program kehamilan, ibu ini harus memiliki nutrisi yang tepat,” kata Putri saat ditemui wartawan di acara peringatan Hari Osteoporosis Nasional pada Minggu, 23 Oktober 2022 di Gelora Bung Karno, Jakarta, dikutip ZonaPriangan.com dari Antara.
Lebih lanjut, dokter Putri Sakti mengatakan bahwa selama dalam kandungan, janin mengambil nutrisi dari ibu, termasuk kalsium dan vitamin D. Ia mengatakan ibu perlu meningkatkan asupan kalsium dan vitamin D, termasuk meningkatkan magnesium.
"Dalam hal vitamin D ini, kita periksa dulu untuk mengetahui dosis yang tepat untuk kandungannya. Namun, magnesium adalah penggerak vitamin D," katanya.
“Jadi harapannya saat hamil kebutuhan nutrisinya terpenuhi sehingga janin memiliki tulang yang sehat. Ibunya juga tidak keropos,” tambahnya.
Putri juga menyarankan jika ibu hamil sudah mengetahui bahwa dirinya berisiko atau bahkan terdiagnosis osteoporosis, sebaiknya berkonsultasi dengan ahli gizi. Tujuannya agar ahli gizi membantu mengatur berapa banyak suplemen yang dibutuhkan.
"Semoga gizi janinnya lengkap, walaupun ibu menderita osteoporosis. Juga tidak memperparah osteoporosis ibu," kata Putri.
Lanjutnya, pemenuhan gizi harus terus berlanjut bahkan setelah kelahiran anak. Namun, ibu harus mengonsumsi kalsium, vitamin D, protein, dan antioksidan dalam jumlah yang cukup selama menyusui dan memastikan bahwa nutrisi ini dilengkapi selama pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) dan lainnya.
"Saat ini pun dianjurkan pemberian vitamin D sejak kecil, dosisnya
400 unit, rutin setiap hari, karena risiko kekurangan vitamin D lebih tinggi. Kemudian dioptimalkan hanya dengan makanan tambahan," ujarnya.
"Protein yang cukup perlu Anda dapatkan, terutama protein hewani. Karena kalsium dari protein hewani, dalam hal penyerapannya lebih baik daripada kalsium nabati," pungkasnya.