Data ini digunakan untuk membuat model perbandingan kematian akibat ular berdasarkan lokasi, usia, jenis kelamin dan tahun.
Hasilnya terungkap bahwa mayoritas kematian akibat bisa ular terjadi di Asia Selatan, kawasan dari Afghanistan ke Sri Lanka, termasuk Pakistan, India dan Bangladesh.
Baca Juga: Manusia Berkepala Anjing Terlihat di Pedalaman Australia Membuat Takut Seorang Pemancing
Khususnya di India, angka kematian dihitung empat kematian oleh gigitan ular untuk setiap 100.000 orang, lebih tinggi dari rata-rata global yaitu 0,8.
Kawasan Afrika sub-Sahara menempati tempat kedua, di mana Nigeria memiliki jumlah besar kematian yaitu sebanyak 1.460 orang.
Diyakini hal ini sebagai hasil dari kelangkaan tersedianya antibisa di kawasan perdesaan, selain perawatan akibat komplikasi akibat gigitan ular berbisa.
Baca Juga: Sehabis Kencing Jangan Lupa Berdehem Tiga Kali, Ini Penjelasannya
Profesor Franklin mengatakan bahwa, setelah terjadi gigitan ular berbisa, kemungkinan kematian meningkat bila antibisa tidak tersedia dalam enam jam.
Di India, 90 persen gigitan ular datang dari spesies ular krait, beludak (viper) Russell, beludak sisik gergaji dan kobra India.
Anti-bisa untuk spesies ular di atas memang sudah ada, tetapi pencegahan kematian gigitan ular tergantung tidak hanya keberadaan antibisa.