Hasil Studi BMJ: Bukti Diperbarui tentang Efek Samping Pembekuan Darah dari Suntikan Vaksin Covid-19

- 27 Oktober 2022, 23:05 WIB
Seseorang menerima vaksin untuk penyakit virus corona.
Seseorang menerima vaksin untuk penyakit virus corona. /REUTERS/Callaghan O'Hare

Untuk mengatasi kesenjangan pengetahuan ini, tim peneliti internasional mulai membandingkan risiko TTS atau kejadian tromboemboli yang terkait dengan penggunaan vaksin Covid berbasis adenovirus dengan vaksin Covid berbasis mRNA.

Temuan mereka didasarkan pada data kesehatan yang dikumpulkan secara rutin untuk lebih dari 10 juta orang dewasa di Prancis, Jerman, Belanda, Spanyol, Inggris, dan AS yang menerima setidaknya satu dosis vaksin Covid (Oxford-AstraZeneca, Pfizer-BioNTech, Moderna atau Janssen/Johnson & Johnson) dari Desember 2020 hingga pertengahan 2021.

Baca Juga: Hari Osteoporosis Nasional: Pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan dalam Pencegahan Osteoporosis

Selanjutnya, untuk meminimalkan kemungkinan kesalahan, para peneliti dicocokkan oleh para peneliti berdasarkan usia dan jenis kelamin dan berbagai faktor lain yang berpotensi berpengaruh seperti kondisi yang sudah ada sebelumnya dan penggunaan obat-obatan juga diperhitungkan.

Para peneliti kemudian membandingkan tingkat trombosis dan trombosis dengan trombositopenia antara vaksin adenovirus (Oxford-AstraZeneca atau Janssen/Johnson & Johnson) dan vaksin mRNA (Pfizer-BioNTech atau Moderna) dalam waktu 28 hari setelah vaksinasi.

Secara keseluruhan, 1,3 juta penerima dosis pertama Oxford-AstraZeneca dicocokkan dengan 2,1 juta penerima Pfizer-BioNTech dari Jerman dan Inggris.

Baca Juga: Angka Kasus Positif COVID-19 Varian BQ.1 dan BQ.1.1 Berlipat Ganda di AS ketika Eropa Baru Peringatan Kenaikan

Tambahan 7.62.517 orang yang menerima Janssen/Johnson & Johnson dicocokkan dengan 2,8 juta penerima Pfizer-BioNTech di Jerman, Spanyol, dan AS, dan sebanyak 6.28.164 penerima Janssen/Johnson & Johnson dari AS dicocokkan dengan 2,2 juta penerima vaksin Moderna.

Sebanyak 862 kejadian trombositopenia ditemukan pada penerima Oxford-AstraZeneca dosis pertama yang cocok dari Jerman dan Inggris, dan 520 kejadian setelah dosis pertama Pfizer-BioNTech.

Ketika data dikumpulkan bersama, analisis menunjukkan 30 persen peningkatan risiko trombositopenia setelah dosis pertama Oxford-AstraZeneca dibandingkan dengan Pfizer-BioNTech, perbedaan risiko absolut sebesar 8,21 per 100.000 penerima.

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: Press Trust of India (PTI)


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x