Baca Juga: Kumpulan Selebritas Motorbaik, Digaet Kemenparekraf Sosialisasikan Destinasi Wisata Motourism 2020
Pergeseran di Eropa Selatan
Para wisatawan di Roma mengatakan kepada Reuters bahwa mereka akan berpikir dua kali untuk memesan perjalanan ke sana lagi pada bulan Juli karena mereka kesulitan minum cukup air, tetap sejuk, dan menemukan tempat dengan AC untuk beristirahat.
"Saya akan datang ketika lebih dingin. Hanya bulan Juni, April," ujar Dalphna Niebuhr, seorang wisatawan Amerika yang sedang berlibur dengan suaminya di Roma minggu ini, yang mengatakan bahwa panas membuat kunjungannya "menderita".
Itu adalah berita buruk bagi ekonomi Italia yang bergantung pada arus lalu lintas musim panas yang sibuk.
Baca Juga: Kafe Ganja Membuka Front Baru dalam Kebangkitan Pariwisata Thailand
Kementerian Lingkungan Italia memperingatkan dalam sebuah laporan tahun ini bahwa wisatawan asing di masa depan akan lebih banyak melakukan perjalanan pada musim semi dan musim gugur serta memilih tujuan yang lebih sejuk.
"Keseimbangannya akan menjadi negatif, juga karena sebagian wisatawan Italia akan berkontribusi pada arus pariwisata internasional menuju negara-negara yang lebih tidak panas," demikian laporan tersebut menyatakan.
Beberapa harapannya adalah perubahan tersebut hanya akan menjadi pergeseran lalu lintas, bukan pengurangan.
Baca Juga: Hasil Studi, Pertumbuhan Pariwisata Luar Angkasa dapat Mempengaruhi Iklim
Di Yunani, di mana kedatangan pesawat internasional naik 87,5% dibandingkan tahun sebelumnya antara Januari dan Maret, kepadatan di musim panas telah menjadi masalah di tempat-tempat wisata populer seperti pulau Mykonos.