"Saya melihat euthanasia sebagai opsi yang diterima oleh dokter, oleh psikiater, ketika sebelumnya itu adalah langkah terakhir yang paling mutlak," kata Stef Groenewoud, seorang ahli etika kesehatan di Universitas Teologi Kampen di Belanda, kepada media tersebut, dikutip ZonaPriangan.com dari The Free Press.
"Saya melihat fenomena ini, terutama pada orang-orang dengan penyakit psikiatrik dan terutama pada orang muda dengan gangguan psikiatrik, di mana profesional kesehatan tampaknya lebih mudah menyerah daripada sebelumnya," tambahnya.
Baca Juga: Pernah Berupaya Bunuh Diri, Kini Shin Minah Pingsan dan Dilarikan ke Rumah Sakit
Prosedur ini akan dilakukan di rumah ter Beek. Dokternya akan memberikan obat penenang terlebih dahulu, diikuti oleh obat untuk menghentikan jantungnya.
Kekasihnya akan berada di sisinya. Ter Beek akan di kremasi, dan abunya akan ditaburkan di hutan yang telah ditentukan.
Belanda melegalkan euthanasia pada tahun 2001. Sejak itu, jumlah kematian akibat euthanasia terus meningkat.
Pada tahun 2022, itu menyumbang 5% dari semua kematian di negara tersebut. Hal ini memicu kritik dari mereka yang percaya bahwa undang-undang tersebut mendorong bunuh diri.
Ter Beek sendiri mengatasi kekhawatiran ini di media sosial sebelum mengambil cuti.***