Ganja vs. Alkohol: Perbandingan Frekuensi Penggunaan yang Mengejutkan di Amerika

- 24 Mei 2024, 17:11 WIB
Pohon ganja dipajang di sebuah toko di San Francisco pada Senin, 20 Maret 2023.
Pohon ganja dipajang di sebuah toko di San Francisco pada Senin, 20 Maret 2023. /AP Photo/Jeff Chiu, File

Dari tahun 1992 hingga 2022, tingkat per kapita melaporkan penggunaan ganja harian atau hampir setiap hari meningkat 15 kali lipat.

Caulkins mengakui dalam studi tersebut bahwa orang mungkin lebih bersedia melaporkan penggunaan ganja saat penerimaan publik tumbuh, yang dapat meningkatkan peningkatan tersebut.

Baca Juga: Kafe Ganja Membuka Front Baru dalam Kebangkitan Pariwisata Thailand

Sebagian besar negara sekarang mengizinkan ganja medis atau rekreasi, meskipun tetap ilegal di tingkat federal.

Pada bulan November, pemilih Florida akan memutuskan tentang amendemen konstitusi yang mengizinkan ganja rekreasi, dan pemerintah federal sedang bergerak untuk mengklasifikasikan kembali ganja sebagai obat yang kurang berbahaya.

Penelitian menunjukkan bahwa pengguna dengan frekuensi tinggi lebih mungkin menjadi kecanduan ganja, kata Dr. David A. Gorelick, seorang profesor psikiatri di Sekolah Kedokteran Universitas Maryland, yang tidak terlibat dalam studi tersebut.

Baca Juga: Sinead O'Connor Pernah Kecanduan Ganja 30 Tahun dan Selalu Cemas Karena Mengidap Agorafobia

Jumlah pengguna harian menunjukkan bahwa lebih banyak orang berisiko mengembangkan penggunaan ganja yang bermasalah atau kecanduan, kata Gorelick.

“Penggunaan frekuensi tinggi juga meningkatkan risiko mengembangkan psikosis terkait ganja,” kondisi yang parah di mana seseorang kehilangan kontak dengan kenyataan, katanya.***

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: AP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah