Apakah Vaksin Covid-19 Bisa Mengakhiri Pandemi ? Simak Penuturan Para Pakar

14 Desember 2020, 21:21 WIB
Vaksin Covid-19 bukanlah “peluru perak” untuk mengakhiri pandemi ini./TASS/Bustle.com /

ZONA PRIANGAN - Berita bahwa beberapa vaksin Covid-19 kemungkinan besar disahkan di akhir tahun ini, telah memicu banyak kelegaan di seluruh dunia.

Tiba-tiba berbagai rencana tahun 2021 pun membayang di depan mata. Setelah mendapatkan suntikan vaksin, berdamai dengan efek sampingnya yang minimal, kemudian berangkulan dengan setiap orang dan pergi ke tempat konser selama tujuh hari tujuh malam. Begitukah?

Tidak semudah itu. Vaksin Covid-19 bukanlah “peluru perak” untuk pandemi ini, demikian menurut para pakar yang diwawancarai laman Bustle.com, baru-baru ini; mereka akan memberikan panduan kapan sebenarnya pandemi Covid-19 ini akan berakhir.

Baca Juga: Kamar di Semua Rumah Sakit Sudah Terisi, Bahaya Pasien Covid-19 Susah Mendapat Perawatan

"Ini benar-benar di luar impian terliar saya bahwa kita memiliki tidak hanya satu tapi dua vaksin yang tampaknya aman dan 94-95% efektif," ujar Dr. Leana Wen M.D., dokter darurat di Universitas George Washington kepada laman Bustle.

"Bila data ini terus konsisten, vaksin-vaksin ini akan membuat perbedaan yang besar, dan kita mungkin bisa membasmi virus corona dalam satu waktu.” Namun vaksin tidak dapat melakukan segala hal.

 Kapan pandemi virus corona akan berakhir?

Supaya virus corona bisa hilang, Dr. Wen mengatakan, masyarakat perlu menjangkau apa yang disebut imunitas kelompok (herd immunity), dengan kata lain titik di mana cukup orang-orang mendapatkan vaksinasi sehingga virus ini tidak bisa melewati di antara mereka. Ini secara realistis akan mengakhiri jalan penyebaran bagi Covid-19.

Baca Juga: Bill Gates: Tidak Yakin Dunia Sepenuhnya Kembali ke Kehidupan Normal Hingga Pertengahan Tahun 2022

"Sebuah perkiraan menyebutkan, 70% dari populasi tersebut memerlukan vaksinasi,” katanya. "Ini adalah tantangan terbesarnya bahwa dua dosis dibutuhkan untuk satu orang, dan kita harus mendistribusikan ratusan juta dosis untuk negara dengan penduduk terbanyak,” tambahnya.

Begitu juga, tidak mudah untuk memvaksinasi 70% dari populasi. Penting disadari dengan vaksin Covid-19 ini, yaitu tetap akan menyisakan 5% orang-orang yang rentan terinfeksi, karena vaksin ini tidak 100% efektif.

"Bahkan bila kita mengantisipasinya dengan target secara agresif 80% populasi menerima vaksin, ini akan tetap menyisakan satu atau lebih orang yang rentan terhadap Covid-19,” kata Dr. Kathleen Jordan M.D., Wakil Presiden Senior Medical Affairs di layanan medis Tia, kepada Bustle.

Baca Juga: Pernah Kerja di Amerika dan Punya Uang Rp500 Juta, Teddy Ternyata Tinggal di Rumah Bekas Pemancingan

Tantangan untuk mengakhiri pandemi

Vaksin Covid-19 kemungkinan besar mirip dengan vaksin flu, di mana penyuntikan tidak hanya sekali.

“Kita tidak tahu berapa lama imunitas bertahan, dan suntikan selanjutnya mungkin diperlukan,” kata Dr. Wen.

Dari pengembangan vaksin Pfizer, Moderna dan perusahaan farmasi lain belum diketahui berapa lama produk mereka akan tetap efektif. Kepala BioNTech, perusahaan yang bermitra dengan Pfizer untuk mengembangkan vaksinnya, mengatakan pada November lalu dia berharap vaksinnya akan bertahan dalam waktu setahun, namun tidak bisa begitu saja bicara tanpa disertai data.

Baca Juga: Kontribusi Sigra, Gran Max PU, dan Terios, Membuat Penjualan Ritel Daihatsu Tembus 90 Ribu Unit

Penyebaran tanpa gejala juga harus diperhatikan. Vaksin yang sekarang tengah dievaluasi hanya diujicoba pada orang yang menunjukkan gejala Covid-19.

Ini berarti para ilmuwan tidak tahu apakah vaksin ini menghentikan kasus orang tanpa gejala. Karena banyak kasus Covid-19 tanpa menunjukan tanda-tanda penyakit, menurut studi berkisar antara 15% dan 80%.

Apa yang harus dilakukan hingga pandemi benar-benar hilang?

Bahkan jika anda orang pertama yang menjalani vaksin Covid-19, para pakar menasihati jangan mengubah kebiasaan sampai para peneliti mengetahui banyak mengenai dampak jangka panjangnya.

Baca Juga: Putri dari Ustadz Yusuf Mansur Menyesal Karena Sepelekan Covid-19, 'Gue Nyesel Please Take Care'

Dr. Jordan menghimbau tetaplah di rumah bila mendapati tanda-tanda sakit, terus mencuci tangan dengan benar, dan memakai masker bila anda mendapatkan beberapa gejala.

Dia memprediksi bahwa bila kita mengenakan masker di manapun berada, mungkin tidak perlu banyak orang untuk divaksinasi. 

"Menutup mulut saat batuk, pakai masker, cuci tangan, dan bersihkan area yang ditinggali secara teratur,” ujarnya.

Baca Juga: Waspada! Berikut ini Daftar 8 Daerah di Jabar yang Masuk Kategori Zona Merah Covid-19

“Ketersediaan vaksin sendiri bukanlah sebuah ‘peluru perak’,” kata Dr. Wen, "walaupun ini bisa berarti bahwa akhir dari pandemi ada di depan mata.”***

Editor: Yudhi Prasetiyo

Tags

Terkini

Terpopuler