Barack Obama: Donald Trump Menodai Demokrasi, Bush: Memuakkan dan Memilukan!

8 Januari 2021, 23:13 WIB
Tangkapan layar kekacauan di Gedung Capitol yang dikecam oleh Mantan Presiden AS Barack Obama sebagai tindakan yang menodai demokrasi. /Twitter.com/@Spartanicusz/

ZONA PRIANGAN - Presiden Amerika Serikat ke-44 Barack Hussein Obama II mengecam kerusuhan yang terjadi di Gedung Capitol, 6 Januari kemarin.

Obama bahkan mengutuk kerusuhan yang dipicu Trump tersebut sebagai sebuah aib yang menodai demokrasi.

Barack Obama bergabung dengan sesama mantan presiden Amerika Serikat, George W. Bush dan Bill Clinton untuk mengutuk kerusuhan di Gedung Capitol yang terjadi pada Rabu, 6 Januari 2021 malam waktu AS.

Baca Juga: Ivanka Trump Sebut Perusuh Gedung Capitol Sebagai 'Patriot Amerika'

Obama langsung memanggil Donald Trump karena menghasut tindakan para perusuh menyerbu Gedung Capitol. Ia mengatakan tindakan Trump menjadi aib besar dan menodai demokrasi AS.

"Sejarah akan mengingat dengan tepat kekerasan hari ini di Capitol, yang dipicu oleh presiden yang sedang duduk yang terus berbohong tanpa dasar tentang hasil pemilihan yang sah, sebagai momen penghinaan dan aib besar bagi bangsa kita," tulis Obama pada Kamis, 7 Januari 2021, melalui akun Twitternya.

Seperti telah ditulis pikiran-rakyat.com dalam artikel berjudul: Kutuk Kerusuhan di Gedung Capitol, Barack Obama Langsung Panggil Donald Trump: Menodai Demokrasi

Kutuk Kerusuhan di Gedung Capitol, Barack Obama Langsung Panggil Donald Trump: Menodai Demokrasi

Baca Juga: Pasca Kekacauan di Capitol Hill, Akhirnya Trump Akui Kemenangan Joe Biden

Obama juga menuduh Partai Republik tidak mau memberi tahu pengikutnya kebenaran tentang pemilu dan Presiden terpilih Joe Biden akan dilantik pada 20 Januari 2021.

"Narasi fantasi mereka telah berputar semakin jauh dari kenyataan, dan itu dibangun di atas kebencian selama bertahun-tahun," tulisnya.

Obama juga mengkritik Partai Republik yang mencalonkan Donald Trump telah menodai demokrasi AS.

Baca Juga: Ada Ancaman Serangan ke Gedung Capitol, Terkait Peringatan Setahun Kematian Jenderal Qasem Soleimani

Sebelumnya mantan presiden George W Bush juga mengecam kerusuhan oleh pendukung Trump.

Bush menggambarkan kerusuhan itu merupakan "pemandangan kekacauan". Ia juga menyebutnya sebagai "pemandangan yang memuakkan dan memilukan".

"Saya terkejut dengan perilaku sembrono dari beberapa pemimpin politik sejak pemilu dan kurangnya rasa hormat yang ditunjukkan hari ini untuk lembaga, tradisi kita, dan penegakan hukum kami," ujar George W Bush, seperti dikutip Pikiran-rakyat.com dari The Independent.

Baca Juga: Ledakan Mengerikan di Nashville Amerika Serikat saat Warga Rayakan Natal, Kemenlu: WNI Aman!

Sementara Bill Clinton mengatakan kerusuhan di Gedung Capitol itu dipicu oleh "lebih dari empat tahun politik beracun yang menyebarkan informasi palsu, menabur ketidakpercayaan dalam sistem, dan mengadu domba orang Amerika satu sama lain.

"Kerusuhan itu dinyalakan oleh Donald Trump dan pengikutnya yang paling bersemangat, termasuk banyak orang di Kongres, untuk membatalkan hasil pemilu," tutur Clinton.

Baca Juga: Seorang Apoteker di Amerika Serikat Sengaja Rusak 500 Dosis Vaksin Covid-19

Sebagaimana diketahui, massa pendukung Donald Trump saat kongres pengesahan kemenangan Joe Biden di Pilpres AS berlangsung ricuh. Massa tampak menyerbu Gedung Capitol Amerika Serikat pada Rabu, 6 Januari 2021 malam waktu setempat.

Dalam unjuk rasa, massa Trump melambai-lambaikan bendera menghancurkan barikade di luar Gedung Capitol dan berkerumun di dalam.

Bahkan, seorang wanita dilaporkan tewas tertembak akibat kerusuhan itu.*** (Julkifli Sinuhaji/pikiran-rakyat.com)

 

 

 

 

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Twitter Pikiran Rakyat The Independent

Tags

Terkini

Terpopuler