ZONA PRIANGAN - Dampak Covid-19 meningkatkan angka bunuh diri di Jepang, dengan korban terbanyak ibu-ibu dan anak sekolah.
Angka bunuh diri ibu-ibu mencapai 37 persen atau lima kali lipat dari angka bunuh diri lelaki.
Lebih mengerikan lagi melihat lonjakan 49 persen angka bunuh diri anak sekolah akibat penutupan secara nasional kegiatan belajar.
Baca Juga: Bahaya! Sudah Beredar Eskrim Buatan China Mengandung Covid-19, yang di Gudang Disegel
Baca Juga: Tiga Relawan Meninggal setelah Menerima Vaksin Covid-19, Dokter: Korban Tewas Tersambar Petir
Kenaikan angka bunuh diri dampak Covid-19 dilaporkan para peneliti di Universitas Hong Kong dan Institut Gerontologi Tokyo Metropolitan.
Perdana Menteri Yoshihide Suga bulan ini mengeluarkan keadaan darurat Covid-19 untuk Tokyo dan tiga prefektur di sekitarnya.
Keputusan itu diambil sebagai upaya untuk membendung kebangkitan kembali korban Covid-19.
Baca Juga: Erdogan Kecam 4 Negara Muslim Jalin Hubungan dengan Israel, Indonesia Target Berikutnya
Baca Juga: Kalahkan Amerika Serikat, Kini Cina Jadi Negara Terkuat di Dunia
Dia mengembangkannya minggu ini ke tujuh prefektur lagi, termasuk Osaka dan Kyoto.
Taro Kono, menteri reformasi administrasi dan peraturan, mengatakan kepada Reuters pemerintah akan mempertimbangkan perpanjangan keadaan darurat.
Warga Jepang khawatir tentang Covid-19. Tapi banyak orang juga bunuh diri.
Baca Juga: Pesawat Pembom Xian H-6 China Mengudara, Kalimantan Bisa Jadi Sasaran Tembak dalam Sekejap
Baca Juga: Salju Mengeras Jadi Es, Warga Spanyol Panik, Sudah Lima Orang Tewas Kedinginan
"Itu akibar kehilangan pekerjaan, kehilangan penghasilan, dan tidak bisa melihat harapan,” kata Kono.
Kono berharap perlu mencapai keseimbangan antara mengelola Covid-19 dan mengelola ekonomi.***