5 Gejala yang Masih Dirasakan, Setelah Pasien Covid-19 di Hong Kong Dinyatakan Sembuh

21 Januari 2021, 12:36 WIB
Ilustrasi Covid-19 di tengah masyarakat. /unsplash.com

ZONA PRIANGAN - Pandemi Covid-19 melanda dunia, Hong Kong tak terkecuali.

Pada perkembangan terkini, ditemukan fakta bahwa gejala-gejala yang masih dirasakan tetap ada meski pasien telah dinyatakan sembuh.

Ada 5 gejala yang dirasakan oleh pasien Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh.

Baca Juga: Tambah Stamina bagi Penderita Diabetes, Konsumsi 7 Jenis Makanan Ini, Bantu Normalkan Gula Darah

Sebanyak 80 persen pasien Covid-19 di Hong Kong terus mengalami sejumlah gejala penyakit tersebut.

Hal ini menarik perhatian para ilmuan untuk mencari tahu mengapa pasien yang sembuh dari Covid-19 masih mengalami gejala-gejalanya.

Sebagaimana diberitakan Zonajakarta.com sebelumnya dalam artikel: Sembuh dari COVID-19, Sejumlah Pasien di Hong Kong Masih Alami 5 Gejala Ini!

Baca Juga: Penghormatan Kamala Harris kepada Ibunya, 'Perempuan yang Datang Sebelum Saya'

Sebuah penelitian oleh Universitas China meneliti pengaruh ketidakseimbangan bakteri usus (disbiosis) dalam proses pemulihan.

Melansir dari scmp.com, gejala yang paling banyak dialami oleh pasien-pasien tersebut yaitu pusing, ingatan yang buruk, kesulitan tidur, napas pendek dan rambut rontok.

"Penemuan baru kami tentang disbiosis persisten pada pasien COVID-19 yang sembuh menyoroti bahwa ketidakseimbangan bakteri usus dengan gangguan kekebalan dapat menyebabkan efek 'COVID-19 jangka panjang,'" jelas Profesor Francis Chan Ka Leung, salah satu peneliti dan Direktur Pusat Penelitian Mikrobiota Usus universitas.

Baca Juga: Jahe Memang Berkhasiat, Tapi Awas Berpotensi Timbulkan Komplikasi, Bagi 9 Kategori Orang Ini

Penelitian tersebut dilakukan dengan mengambil 100 pasien COVID-19 dari bulan Februari sampai Mei tahun lalu yang sudah sembuh.

30 orang diantaranya sembuh dari COVID-19 pada 6 bulan kemudian. Di luar jumlah tersebut, 24 orang melaporkan bahwa mereka masih mengalami setidaknya satu gejala, sedangkan sembilan lainnya mengalami lebih dari tiga gejala.

Profesor Ng Siew Chien mengungkapkan bahwa orang tua, kegemukan dan mereka yang mengidap penyakit kronis berisiko tinggi mengalami disbiosis yang bisa memberikan efek komplikasi jangka panjang COVID-19.

Baca Juga: Biasa Minum Kopi Instan Sachetan, Ketahui Ini 8 Bahayanya, Nomor 5 Tinggi Risikonya

Sementara itu, bakteri dalam tubuh juga dapat mempengaruhi efisiensi vaksin COVID-19.

"Kita tahu bahwa keefektifan dan berapa lama vaksin dapat bertahan juga mungkin dipengaruhi oleh mikrobiota," ungkap Ng Siew Chien.

Baca Juga: Harganya Bikin Kantong Jebol Tapi Tetap Dicari Orang, Ini Tanaman Hias Philodendron yang Unik

Profesor Ng Siew Chien menyarankan masyarakat Hong Kong setempat untuk menghindari penggunaan antibiotik atau diet yang mengandung banyak makanan olahan.

Dalam beberapa kasus, dia menambahkan bahwa diet sehat tidak cukup, artinya konsumsi suplemen dan tindakan terapi mungkin dibutuhkan.*** (Novita Esti Putri / Zonajakarta.com)

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Zona Jakarta

Tags

Terkini

Terpopuler