Pesawat Tempur Filipina Usir Kerumunan Kapal China di Whitsun Reef, Kedubes China: Cuma Istirahat

28 Maret 2021, 20:04 WIB
Ilustrasi pesawat tempur saat melakukan patroli.* /Pixabay/

ZONA PRIANGAN - Filipina mengusir sejumlah kapal China yang berkerumun di Whitsun Reef dalam zona ekonomi eksklusif Manila sepanjang 200 mil.

Pemerintah Manila mencurigai kapal-kapal tersebut diawaki militer China yang berkedok sebagai perahu penangkap ikan.

Militer Filipina pun langsung menerbangkan pesawat tempur untuk memulangkan ratusan kapal China.

Baca Juga: Iron Sting, Senjata Baru Militer Israel untuk Menghabisi Pejuang Hamas dan Militan Hizbullah

Baca Juga: Militan ISIS Mengamuk, Mayat Bergelimpangan di Jalanan, 700 Ribu Warga Mengungsi ke Hutan

Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana meminta agar ratusan kapal China segera keluar dari wilayah Filipina sebelum diambil tindakan keras.

Menurut dia, ratusan kapal China yang berkeruman di Whitsun Reef sangat mengancam keamanan Filipina.

Saat ini, pesawat militer Filipina dikirim setiap hari untuk memantau situasi.

Baca Juga: Cina Ingin Jadi Tuhan, Menguasai Langit dan Bisa Menentukan Cuaca di Dunia

Baca Juga: Cina Ingin Mengatur Cuaca Dunia, Kini Giliran Korea Selatan Ciptakan Matahari Buatan

Lorenzana mengatakan militer juga akan meningkatkan kehadiran angkatan lautnya di Laut Natuna Utara untuk melakukan patroli kedaulatan dan melindungi para nelayan Filipina.

"Aset udara dan laut kami siap untuk melindungi kedaulatan dan hak kedaulatan kami," kata Lorenzana.

Kedutaan Besar (Kedubes) China di Manila tidak segera menanggapi permintaan klarifikasi, demikian dilaporkan Reuters.

Baca Juga: Ini 5 Maha Karya Seni yang Diduga Melibatkan Campur Tangan Alien

Baca Juga: Terungkap, Alien Tidak Mau Tinggal di Bumi Karena Takut dengan Rumput Hijau

Dikatakan bahwa kapal-kapal di Whitsun Reef adalah kapal penangkap ikan yang istirahat dari laut yang ganas dan tidak ada milisi di dalamnya.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte menegaskan kembali kepada duta besar China, Huang Xilian, Filipina telah memenangkan kasus arbitrase penting pada tahun 2016.

Keputusan arbritase memperjelas hak kedaulatannya di tengah klaim saingan oleh China, juru bicaranya mengatakan pekan lalu.

Baca Juga: Seorang Nelayan Tak Sengaja Menangkap Monster Laut kemudian Melepaskannya Lagi

Baca Juga: Zombie Ditemukan di Pedesaan Australia, Peneliti Lakukan Penyelidikan

Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, Cina, dan Vietnam memiliki klaim teritorial yang bersaing di Laut Natuna Utara, yang melaluinya setidaknya $ 3,4 triliun perdagangan tahunan lewat.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler