ZONA PRIANGAN - Saling klaim menghancurkan target lawan terjadi pada perang Houthi Yaman dan koalisi Arab Saudi.
Houti Yaman menyebut pihaknya telah melakukan serangan ke ibu kota Arab Saudi, Riyadh dengan pesawat tak berawak (drone).
Namun serangan Houti Yaman itu tidak ada konfirmasi dari pihak berwenang di Arab Saudi, Kamis 1 April 2021.
Baca Juga: Ajaib, Seorang Siswa Dinyatakan Meninggal dan Organnya Siap Didonorkan Ternyata Bangkit Hidup Lagi
Baca Juga: Chef Terkenal Tewas Secara Tragis, Nyawanya Tak Tertolong Setelah Tertimpa Pohon Tumbang
Beberapa pekan terakhir Houti Yaman memang gencar meluncurkan rudal dan serangan drone dengan target instalasi minyak, bandara dan situs militer Arab Saudi.
Sebaliknya, koalisi militer yang dipimpin Arab Saudi mengklaim telah menghancurkan rudal balistik Houthi di landasan peluncurannya di Yaman.
TV pemerintah Arab Saudi melaporkan, rudal yang dihancurkan itu merupakan senjata itu yang disiapkan untuk diluncurkan ke provinsi Marib, Yaman yang kaya gas.
Baca Juga: Pentagon Laporkan Pilot Angkatan Laut Merekam Pesawat UFO Muncul dari Laut Melesat ke Angkasa
Baca Juga: Misteri Gadis Berbaju Putih Malam Hari Membuat Takut Warga, Polisi Bingung Tak Menemukan Jejaknya
Seperti halnya Arab Saudi, Houthi Yaman tidak segera mengkonfirmasi klaim tersebut.
Houthi telah menolak proposal gencatan senjata yang dibuat bulan lalu oleh Riyadh karena tidak termasuk pencabutan blokade udara dan laut.
Konflik, yang terjadi di wilayah tersebut sebagai perang proxi antara Arab Saudi dan Iran, telah menyebabkan apa yang menurut PBB sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia.
Baca Juga: Penyakit Misterius dan Mematikan, Pasien Mengalami Halusinasi Didatangi Hantu atau Serangan Serangga
Baca Juga: Dua Polisi Selidiki Pendaratan Pesawat UFO di Surrey Inggris, Ini yang Terjadi
Bulan lalu, koalisi Arab Saudi mengatakan pihaknya menyerang pabrik perakitan rudal dan drone di ibu kota Yaman.
Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan serangan udara juga menghantam pelabuhan biji-bijian Salif yang dikendalikan Houthi.
Dikutip dari Aljazeera, dua proyektil menghantam gudang dan tempat tinggal perusahaan produksi makanan.***