ZONA PRIANGAN - New Jersey, AS - Bagian dari tengkorak hewan besar telah terdampar di pantai New Jersey pada hari Senin setelah badai melintas di daerah tersebut, dan pihak berwenang yang sejak awal meneliti akhirnya memecahkan misteri itu.
Island Beach State Park di Berkeley Township memposting foto di Facebook pada hari Selasa, sebuah tengkorak yang memiliki bentuk paruh yang beberapa ditemukan mengingatkan pada dinosaurus yang telah lama punah.
"Ke sanalah kepala Pterodactylku pergi!!" satu orang mencoba berkomentar di akun Facebook tersebut.
"Kamu tidak pernah tahu apa yang akan kamu temukan di pantai setelah badai!" demikian Departemen Perlindungan Lingkungan New Jersey mengatakan dalam tweet dengan foto-foto itu.
Badai telah naik ke Pesisir Timur pada hari Minggu, menciptakan kondisi lembab, suram dan berantakan untuk sebagian besar wilayah menjelang liburan akhir pekan, seperti dikutip ZonaPriangan dari laman UPI.com, 3 Juni 2021.
Setelah meminta tebakan tentang makhluk apa yang mungkin dimiliki tengkorak itu, Departemen Perlindungan Lingkungan dan Taman Negara Bagian Pantai Pulau mengkonfirmasi bahwa itu adalah rahang perut, atau bawah dari tengkorak paus Minke.
Baca Juga: Membantu Tetangga Mengerjakan Perbaikan Mobil, Membawa Pria Ini Dapat Hadiah Lotre Rp1,4 Miliar
Paus Minke adalah bagian dari rorquals, mencakup di dalamnya adalah keluarga paus bungkuk dan paus biru.
Minkes juga dianggap sebagai paus balin terkecil kedua, di belakang paus kanan kerdil, yang dewasa biasanya dapat mencapai panjang hingga 23 hingga 26 kaki atau lebih kurang 8 meter serta beratnya bisa mencapai sekitar 4 hingga 5 ton.
Para ilmuwan mengatakan beberapa tahun lalu, bahwa bunyi panggilan baru yang kompleks terdengar di Palung Mariana, palung samudera terdalam di dunia, dihasilkan oleh paus balin.
Baca Juga: Diler Perahu Sediakan Hadiah Rp1,42 Miliar bagi Siapa pun yang Bisa Menangkap Ikan Spesifik Ini
Panggilan itu, yang dijuluki "Biotwang Pasifik Barat," direkam dan dianalisis oleh para peneliti di Pusat Ilmu Kelautan Hatfield Universitas Oregon.
Sebuah studi berbeda pada tahun 2015 menemukan bahwa tulang paus balin mampu menyerap gelombang suara frekuensi rendah dan mengarahkannya ke telinga hewan tersebut.***