Penemuan Dua Kuburan Massal Bukti Kekejaman ISIS, 500 Wanita Dijadikan Budak Seks

14 Juni 2021, 22:02 WIB
Ilustrasi kelompok teroris ISIS.* /Council on Foreign Relations/

ZONA PRIANGAN - Bekas kekejaman ISIS terlihat pada kuburan massal yang ditemukan di Badush, dekat Kota Mosul, Irak.

Pada penggalian pertama, pada situs kuburan massal itu terdapat 123 mayat, yang tampaknya mendapat penyiksaan terlebih dahulu.

Penemuan 123 mayat itu merupakan sebagian kecil dari korban pembantaian ISIS, karena PBB meyakini ada 12.000 orang yang disiksa dan dikubur secara massal.

Baca Juga: Ternyata Israel Jual Kuota Internet Sangat Murah, 1GB Cuma Rp711 di Indonesia Rp12 Ribu

Kuburan massal di kawasan Badush, ditemukan setelah pasukan Irak menguasai daerah itu pada Maret 2017.

Saleh Ahmed, anggota komisi pemerintah yang bertugas mengidentifikasi mayat-mayat itu, mengatakan, tim di lapangan menghadapi kondisi kerja yang sulit.

"Panasnya luar biasa. Beberapa jenazah terjerat, dan ada ular serta kalajengking di mana-mana," tambahnya.

Baca Juga: Warga Mulai Panik Melihat Puluhan Mayat Covid-19 Mengambang di Sungai Gangga dan Sungai Yamuna

Pihak berwenang Irak mengatakan mayat 123 orang yang disiksa dan dibunuh oleh ISIS telah dipindahkan dari situs pemakaman di Badush untuk dilakukan identifikasi.

Pembantaian penjara Badush adalah salah satu kejahatan terburuk yang dilakukan oleh kelompok teroris setelah menguasai sepertiga Irak pada tahun 2014.

ISIS memaksa 583 orang sebagian besar tahanan masuk ke truk, sebelum membawa mereka ke jurang dan menembakinya.

Baca Juga: Masyarakat Mesir Khawatir Kutukan Firaun, Kini Kematian Mulai Bermunculan

PBB menuduh kelompok ISIS melakukan genosida pada etnis-etnis tertentu yang tidak sepaham dengan mereka.

Najm al-Jubburi, Gubernur Provinsi Niniwe tempat pembantaian itu terjadi, mengatakan kepada AFP: "Ribuan keluarga sedang menunggu untuk mengetahui apa yang terjadi dengan kerabat mereka."

Di antara mereka yang menunggu, adalah Abbas Mohammed, yang putranya dipenjara di Badush tahun 2005.

Baca Juga: Mothman Muncul Selalu Diiringi Bencana, Mulai Jembatan Runtuh, Ledakan Chernobyl hingga Tragedi 11 September

"Setelah 17 tahun tidak tahu apakah anak saya masih hidup atau sudah mati, saya butuh jawaban," kata Abbas, yang dikutip Daily Star.

Dalam beberapa pekan terakhir, puluhan anggota keluarga korban telah memberikan sampel darah, yang akan dibandingkan dengan DNA jenazah.

Selain di Badush, kuburan massal juga ditemukan di daerah Hamam al-Alil, selatan Mosul, pada tahun 2016 yang tampaknya menyimpan setidaknya 25 jenazah.

Baca Juga: Warga Kota Sedgley Ketakutan, Dalam Seminggu Alien Melakukan Tiga Kali Penculikan

ISIS juga telah menahan 500 wanita sebagai budak seks dan menyiksa banyak korban sebelum kematian mereka.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Daily Star

Tags

Terkini

Terpopuler