TikTok Menghapus 6 Juta Video Karena Dinilai Sebagai Konten Tidak Senonoh di Pakistan

3 Juli 2021, 17:15 WIB
TikTok menghapus 6 juta video karena dinilai sebagai konten tidak senonoh di Pakistan. /NDTV.com/

ZONA PRIANGAN - Lebih dari 6 juta video telah dihapus dari TikTok di Pakistan dalam tiga bulan, kata aplikasi berbagi video itu pada Rabu, saat melawan larangan 'on-off' di negara yang sangat konservatif itu.

Sangat populer di kalangan anak muda Pakistan, aplikasi milik China itu telah ditutup oleh pihak berwenang sebanyak dua kali karena konten "tidak senonoh", yang terbaru pada Maret setelah perusahaan berjanji untuk memoderasi unggahan.

"Di pasar Pakistan, TikTok telah menghapus sebanyak 6.495.992 video, menjadikannya sebagai pasar kedua yang paling banyak menghapus video setelah Amerika Serikat, di mana sebanyak 8.540.088 video telah dihapus," kata laporan transparansi terbaru TikTok Pakistan pada Rabu, yang mencakup Januari hingga Maret, dikutip ZonaPriangan.com dari NDTV, Jumat 2 Juli 2021.

Baca Juga: Pihak Berwenang Kamboja Menyita Seekor Singa dari Warga Negara China setelah Videonya Viral di TikTok

Sekitar 15 persen dari video yang dihapus adalah berisi video bugil orang dewasa dan aktivitas seksual.

Seorang juru bicara mengatakan video buatan Pakistan dilarang karena permintaan pengguna dan pemerintah.

Di negara yang mayoritas penduduknya Muslim, memposting video dengan mengenakan pakaian ala Barat yang memperlihatkan terlalu banyak kulit adalah hal yang tabu, dan sering mendapat pelecehan.

Baca Juga: Gara-gara Gigi Palsu, Ibu Empat Anak Dapat Julukan Ikan Lele di TikTok

Awal bulan ini, demonstrasi anti-TikTok diadakan terhadap apa yang disebut pengunjuk rasa sebagai penyebaran konten homoseksual.

"Orang dapat berspekulasi bahwa ini adalah hasil dari tekanan pemerintah atau cerminan dari volume besar konten yang diproduksi di Pakistan mengingat popularitas platform, atau keduanya," kata aktivis hak digital Nighat Dad.

"Platform media sosial bersedia untuk menghapus dan memblokir konten di Pakistan untuk menghindari larangan total," katanya.

Baca Juga: Video TikTok: Seorang Pria Ketakutan, Jendela Kamar Setiap Malam Terbuka Sendiri

Itu muncul saat aplikasi menghadapi pertempuran pengadilan baru di kota pelabuhan Karachi, di mana seorang hakim telah meminta otoritas telekomunikasi untuk menangguhkannya karena menyebarkan konten yang tidak bermoral. Namun, platform ini masih aktif di Pakistan.

Pendukung kebebasan berbicara telah lama mengkritik penyensoran dan kontrol pemerintah terhadap internet dan media Pakistan.

Aplikasi kencan telah diblokir dan tahun lalu regulator Pakistan telah meminta YouTube untuk segera memblokir semua video yang mereka anggap tidak pantas untuk diakses di negara itu, sebuah tuntutan yang dikritik oleh para aktivis hak asasi manusia.***

Editor: Yurri Erfansyah

Sumber: NDTV.com

Tags

Terkini

Terpopuler