Pemerintah Inggris Desak Warganya Menurunkan Berat Badan, Sejak Lockdown Maret 2020 Mereka 40% Obesitas

31 Juli 2021, 09:00 WIB
Pemerintah Inggris mendesak warganya menurunkan berat badan setelah 41 persen warganya obesitas. /NDTV.COM

ZONA PRIANGAN - Pemerintah Inggris mendorong warganya untuk makan lebih sehat dan menjadi aktif setelah lingkat pinggang mereka melar selama menjalani 'lockdown' virus corona yang diperpanjang.

Sekitar 41 persen orang dewasa di Inggris menderita obesitas sejak 'lockdown' pada Maret 2020, menurut survei nasional terhadap 5.000 orang yang dilakukan oleh jajak pendapat Opinium antar 2 hingga 8 Juli 2021. Sebagai tanggapan, Layanan Kesehatan Nasional menawarkan bebagai aplikasi dan rencana penurunan berat badan.

"Enam belas bulan terakhir telah menyebabkan banyak yang mengubah kebiasaan mereka," kata Alison Tedstone, kepala ahli gizi Kesehatan Masyarakat Inggris, dikutip ZonaPriangan.com dari NDTV, Senin 26 Juli 2021.

Baca Juga: Karena Jadwal Penerbangan Dibatalkan, Seorang Wanita Histeris Mendapat Hadiah Utama Lotre Rp14,45 Miliar

"Tidak mengherankan melihat begitu banyak orang melaporkan kenaikan berat badan," tambahnya.

Pemerintah Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berusaha mengatasi tumpukan operasi dan prosedur lain di NHS, dan semakin menyoroti konsekuensi kesehatan masyarakat dari pembatasan 'lockdown'. Kontributor utama kenaikan berat badan adalah ngemil dan doyan makan, menurut survei.

Inggris telah mencoba solusi menekan tingkat obesitas dari warganya. Pada Mei, pemerintah mengusulkan untuk membatasi iklan junk food di televisi dan meminta banyak rantai makanan untuk menyertakan jumlah kalori.

Baca Juga: Penampakan Pria Menerbangkan Jetpack Mengganggu Jalur Penerbangan Bandara Internasional Los Angeles

Awal bulan ini, Johnson mengatakan tidak tertarik dengan gagasan mengenakan pajak tinggi untuk makanan tidak sehat sebagai cara untuk mengubah kebiasaan makan di negara itu.

Johnson sadar betul perlunya menurunkan berat badan, di mana dirinya pernah dirawat di rumah sakit karena corona pada 2020 dan menyalahkan berat badannya sebagai penyebab parah kondisinya.

Baca Juga: 'Ular Penis' Asal Hutan Brasil 200 Tahun Lalu, Kini Menyerbu Kanal-kanal di Amerika Serikat

"Saya memiliki kondisi dasar yang sangat umum," katanya dalam konferensi virtual Partai Konservatif pada Oktober.

"Aku terlalu gemuk," tambahnya.

Pada Maret, Johnson mengatakan bahwa dia telah menurunkan berat badan setelah berhenti mengonsumsi coklat dan keju pada larut malam dan melakukan lebih banyak olahraga.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: NDTV

Tags

Terkini

Terpopuler