China Mengecam Jepang Atas Kunjungan Pejabat ke Kuil Yasukuni

17 Agustus 2021, 06:45 WIB
China mengecam Jepang atas kunjungan pejabat ke Kuil Yasukuni. /Tangkapan Layar Instagram.com/@akihiro.531

ZONA PRIANGAN - China telah mengajukan pernyataan tegas kepada Jepang setelah Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga mengirim persembahan ritual ke Kuil Yasukuni yang terkenal itu, yang menghormati 14 penjahat perang Jepang Kelas-A yang dihukum dari Perang Dunia Kedua.

Kuil Yasukuni dipandang oleh negara-negara tetangga sebagai simbol perang agresi Jepang. Mantan Perdana Menteri Shinzo Abe, beberapa anggota kabinet dan beberapa anggota parlemen telah mengunjungi kuil itu dalam beberapa hari terakhir.

Hua Chunying, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tindakan beberapa tokoh politik tentang masalah Kuil Yasukuni bertentangan dengan keadilan sejarah dan sangat melukai perasaan orang-orang di negara-negara Asia yang menjadi korban, termasuk China.

Baca Juga: Arwah Lady Diana Mengatakan Lebih memilih Islam Saat Berbicara dengan Ahli Spiritual asal Jepang Ryuho Okawa

"Ini sekali lagi mencerminkan sikap salah Jepang terhadap sejarah agresinya sendiri," tambah Hua, dikutip ZonaPriangan.com dari CGTN, Senin 16 Agustus 2021.

Pihak China telah mengajukan perwakilan serius dengan pihak Jepang melalui saluran diplomatik di Beijing dan Tokyo untuk menyatakan ketidakpuasan yang kuat dan oposisi yang tegas, kata Hua.

Dia mendesak Jepang untuk menghormati pernyataan dan komitmennya dalam menghadapi dan merefleksikan sejarah agresinya, dan bertindak dengan hati-hati dalam masalah sejarah, termasuk Kuil Yasukuni.

Baca Juga: China Menolak Perlunya Penyelidikan Lebih Lanjut Oleh WHO Soal Asal Virus Corona

Hua mendesak pihak Jepang untuk memutuskan hubungan dengan militerisme, dan memenangkan kepercayaan dari tetangga Asia dan komunitas internasional melalui tindakan nyata.

Dia juga ingat bahwa 76 tahun yang lalu, orang-orang China, bersama dengan seluruh dunia, mengalahkan agresor militer Jepang dan fasisme dan memenangkan kemenangan besar keadilan atas kejahatan, terang atas kegelapan dan kemajuan atas reaksi. Minggu, 15 Agustus 2021 menandai peringatan 76 tahun kekalahan Jepang dan penyerahan tanpa syarat dalam Perang Dunia II.

Baca Juga: Jepang Mencatat 876.000 Kasus Covid-19, Varian Delta Jadi Penyebab Lonjakan Kasus Baru dari Jelang Olimpiade

"Momen bersejarah ini layak dikenang selamanya oleh masyarakat internasional," kata Hua.

Seorang juru bicara Kedutaan Besar China di Jepang pada Minggu juga mendesak Jepang untuk belajar dari sejarah.

"Sejarah tidak bisa dilupakan dan kejahatan agresi tidak bisa ditutup-tutupi," kata juru bicara itu.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: CGTN

Tags

Terkini

Terpopuler