ZONA PRIANGAN - Burung yang tampak lucu namun tak bisa terbang itu mungkin sebenarnya adalah makhluk luar angkasa, kata para ilmuwan, setelah jejak bahan kimia yang hanya ditemukan di sisi lain Tata Surya ditemukan di kotoran mereka.
Jadi, penguin mungkin adalah alien, kata para ilmuwan, setelah jejak bahan kimia dari Venus ditemukan di kotoran mereka.
Para ilmuwan tidak dapat menjelaskan bagaimana fosfin ada di Bumi – 38 juta mil jauhnya dari Venus.
Baca Juga: Segumpal Rambut Elvis Presley yang Dikumpulkan Selama Dua Dekade, Dilelang Seharga Rp1,034 Miliar
Mereka berencana untuk mempelajari gaya hidup penguin gentoo – umum di Kepulauan Falkland – untuk mengetahui bagaimana mereka menghasilkan bahan kimia tersebut.
Dr Dave Clements, dari Imperial College, London, mengatakan: “Kami yakin temuan fosfin itu nyata. Tapi kita tidak tahu apa yang membentuknya," ujarnya, seperti dikutip ZonaPriangan dari dailystar.co.uk, 12 September 2021.
“Ada beberapa bakteri anaerob yang menghasilkan fosfin.
"Ini ditemukan di lendir kolam dan isi perut luak dan penguin guano."
Dia menambahkan: "Ini mungkin berkaitan dengan pertahanan atau pensinyalan terhadap bakteri pesaing."
Tahun lalu jejak bahan kimia itu ditemukan di lapisan gas di sekitar Venus yang memiliki atmosfer mirip dengan Bumi.
Penelitian baru sedang dilakukan menjelang peluncuran teleskop luar angkasa James Webb dari Guyana Prancis pada 18 Desember yang dapat mendeteksi kehidupan di planet lain, menurut NASA.
Ilmuwan Inggris percaya bahwa bentuk kehidupan alien mungkin telah terdeteksi, dan mempelajari penguin dapat membantu mereka mengidentifikasi jenis organisme yang ada di dunia lain.
Teleskop James Webb akan mempelajari luar angkasa untuk NASA sebagai observatorium utamanya selama beberapa tahun mendatang.
Proyek ini merupakan kolaborasi antara NASA, Badan Antariksa Eropa dan Badan Antariksa Kanada.
Direktur program NASA Gregory L. Robinson mengatakan peluncuran teleskop yang ambisius dapat mengubah cara kita melihat luar angkasa selamanya.
Dia berkata: “Webb adalah misi teladan yang menandakan lambang ketekunan.
“Saya terinspirasi oleh tim kami yang berdedikasi dan kemitraan global kami yang memungkinkan upaya luar biasa ini.
“Bersama-sama, kami telah mengatasi hambatan teknis di sepanjang jalan serta tantangan selama pandemi coronavirus.
"Sekarang kami memiliki observatorium dan roket yang siap diluncurkan, saya menantikan hari besar dan sains menakjubkan yang akan datang," jelas Gregory.***