ZONA PRIANGAN – Sekurangnya 9 orang dilaporkan tewas akibat virus West Nile di Amerika Serikat.
Para ilmuwan telah meminta para pejabat membantu mengatasi penyakit yang dibawa nyamuk ini, dan belum ada obatnya.
Gigitan dari nyamuk yang terinfeksi virus ini bisa memicu penyakit yang parah, dan dalam beberapa kasus bisa menyebabkan kelumpuhan, meningitis, encephalitis dan kasus yang paling buruk adalah kematian.
Baca Juga: Kheira Saadi, Wajah Cantiknya Lebih Pantas Jadi Model Ketimbang Sebagai Petarung dalam Oktagon
Aslinya dari Afrika, virus tak menular ini bisa menyebar ke manusia dan binatang via nyamuk yang tersebar di Eropa, Asia, dan Amerika Utara.
Disebarkan terutama lewat gigitan nyamuk dan bisa memicu penyakit saraf fatal pada manusia, meskipun banyak orang terinfeksi tidak memperlihatkan gejala.
Para pejabat mengatakan para lansia dan orang yang rentan secara klinis lebih berisiko menderita penyakit parah bila digigit nyamuk ini.
Los Angeles tahun ini telah mengkonfirmasi kematian pertama akibat infeksi West Nile ini, setelah seorang warga meninggal akibat penyakit yang menyerang saraf ini.
Ini merupakan kematian kedua akibat virus West Nile di negara bagian California tahun ini, menurut data Pusat Pengendalian Penyakit AS (CDC) yang dikutip Mirror.co.uk.
Korban terakhir adalah Donald Streets berusia 86 tahun, yang meninggal setelah terkena virus akibat gigitan nyamuk yang terinfeksi saat duduk di beranda belakang, seperti diceritakan anaknya kepada ABC15.
Baca Juga: Cancer, Scorpio, dan Aries Gampang Baper, Sifat Bucin Ada pada Pisces, Taurus, dan Virgo
Negara bagian Arizona memiliki kasus terbanyak, yaitu 49 kasus terinfeksi dan dua orang meninggal tahun ini, seperti ditunjukkan pejabat setempat.
Sementara virus ini telah dilaporkan di 29 negara bagian di AS, enam negara bagian telah mencatat kematian tahun ini.
Termasuk dua kematian di Texas, dan satu masing-masing di New Jersey, Idaho, dan Arkansas.
Baca Juga: Ini 8 Manfaat Air Perasan Buah Lemon, Nomor 3 Cocok untuk Orang yang Berniat Langsing
Colorado memiliki 34 kasus namun tidak ada kasus kematian, menurut data CDC.
Para ilmuwan mengatakan bahwa suhu yang lebih lembut berhubungan dengan perubahan iklim yang bisa menyebabkan penyakit seperti virus West Nile menjadi lebih luas penyebarannya saat ini.
Menurut lembaga kesehatan akibat virus ini beberapa orang memperlihatkan gejala mirip flu ringan, ruam pada kulit, dan bisa merasa sakit. Infeksi ini biasanya hilang dengan sendirinya tanpa perlu perawatan.***