ZONA PRIANGAN - Puluhan petugas pemadam kebakaran yang sedang berlatih di sebuah gua di jalur Gruta Duas Bocas dekat Altinópolis di São Paulo, Brasil, ketika atap gua runtuh.
Ada 28 anggota Departemen Pemadam Kebakaran Militer Sao Paulo di gua di São Paulo, Brasil, ketika atap runtuh..
Layanan darurat bergegas ke tempat kejadian pada pukul 11:30 waktu setempat, kata para pejabat.
Baca Juga: Tim Penjelajah Gua Masuk ke 'Sumur Neraka' Al-Mahra dan Menemukan Suasana Mengerikan di Dalamnya
Sembilan dari petugas pemadam kebakaran tewas dalam insiden itu dan beberapa lainnya terluka. Satu masih di rumah sakit dengan cedera yang tidak mengancam jiwa.
Upaya awal untuk melakukan penyelamatan terhambat oleh hujan lebat di daerah tersebut, seperti dikutip ZonaPriangan dari mirror.co.uk, 1 November 2021.
Tetapi sampai hari Minggu operasi penyelamatan telah selesai dan tidak ada lagi korban yang harus dievakuasi.
Tragedi itu terjadi di jalur Gruta Duas Bocas dekat kotamadya Altinópolis, yang terkenal dengan gua-gua yang populer di kalangan wisatawan.
Delapan dari guanya secara teratur dikunjungi oleh wisatawan yang berduyun-duyun ke wilayah yang indah tersebut.
Gubernur Sao Paulo João Doria menyampaikan simpati dan rasa duka tentang tragedi itu di media sosial: "Petugas pemadam kebakaran SP baru saja menyelesaikan pekerjaan pencarian di Altinópolis.
"Turut berdukacita kepada keluarga dan teman-teman dari 9 petugas pemadam kebakaran sipil yang kehilangan nyawa mereka dalam tragedi ini."
Kepada GloboNews, Cristina Trifoni, ibu dari salah satu instruktur yang mengikuti pelatihan tersebut, mengatakan bahwa rombongan tersebut berencana untuk bermalam di dalam gua.
Dia berkata: "Apa yang terjadi adalah pintu masuk ke tempat mereka berada runtuh. Saya putus asa."
Baca Juga: Wanita dengan Cermin Menangkap Basah Pacarnya yang Berbohong tentang Apa yang Ditonton di Ponselnya
Gua yang runtuh setahun setelah tragedi serupa yang menewaskan sedikitnya 50 orang setelah sebuah tambang emas runtuh di Afrika.
Tambang emas artisanal runtuh di dekat Kamituga di timur Republik Demokratik Kongo.
Peristiwa itu juga terjadi setelah hujan deras mengguyur kawasan tersebut.***