ZONA PRIANGAN - Tentara Afghanistan yang dilatih Amerika Serikat kini bergabung dengan ISIS-K untuk melawan Taliban.
Menurut Taliban, bukan tentara saja, tapi juga pejabat intelijen Afghanistan kini masuk barisan ISIS-K.
Menghadapi kenyataan itu, Taliban memiliki kesimpulan, sebenarnya Amerika Serikat sudah lama membiayai ISIS-K.
Baca Juga: Pelatih Bola Voli Afghanistan Pastikan Mahjabin Hakimi Kepalanya Dipenggal Taliban
Dengan bergabungnya tentara Afghanistan ke ISIS-K, sama artinya kelompok teroris itu sudah dilatih Amerika Serikat.
Namun, laporan Wall Street Journal, menyebutkan bergabungnya tentara Afghanistan ke ISIS-K dampak dari tindakan balas dendam Taliban.
Jumlah tentara Afganistan sebenarnya tersisa sedikit. Cuma satu-satunya kelompok yang bisa menentang Taliban, yakni ISIS-K sehingga mereka bergabung ke sana.
Baca Juga: Tragis, Pemain Bola Voli Cantik Asal Afghanistan, Mahjabin Hakimi Tewas Dipenggal Taliban
Dikutip dari laman rt.com, ISIS-K dengan penuh semangat menyerap rekrutan yang dilatih AS ini.
Menurut mantan pejabat keamanan dan anggota Taliban yang berbicara dengan Wall Street Journal, beberapa mantan pasukan pemerintah telah bergabung dengan ISIS untuk mendapatkan gaji.
“Jika ada perlawanan, mereka akan bergabung dengan perlawanan,” kata mantan kepala mata-mata Rahmatullah Nabil kepada surat kabar itu.
Meskipun ISIS-K dan Taliban adalah kelompok fundamentalis Islam, ideologi mereka berbeda.
Taliban adalah organisasi nasionalis yang didominasi Punjabi tanpa tujuan yang dinyatakan di luar perbatasan Afghanistan, dan toleransi terhadap sekte Muslim lainnya di negara itu.
Sementara, ISIS-K memandang Syiah dan sekte Muslim lainnya sebagai murtad dan bertujuan untuk mendirikan kekhalifahan Islam di seluruh dunia.***