Iran Merayakan Kemenangan Besar Bisa Mengusir Kapal Perang AS, Salami: Akan Tercatat Dalam Sejarah

10 November 2021, 22:07 WIB
Pasukan unit Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) mencegat kapal perang Amerika Serikat di Teluk Oman.* /Ruptly/

ZONA PRIANGAN - Insiden di Laut Oman yang melibatkan kapal perang Amerika Serikat dan pasukan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), belum mereda.

Pasukan IRGC melakukan operasi pembebasan kapal tanker minyak berbendera Vietnam Sothys dari kawalan kapal perang Amerika Serikat (AS).

Namun, Washington balik mengklaim, satu-satunya yang terjadi di Laut Oman adalah Iran menyita kapal tanker minyak berbendera Vietnam Sothys.

Baca Juga: Amerika Serikat Tembakkan Rudal Berpemandu MK-60 Griffin di Teluk Persia Membuat Iran Siaga

Kapal perang AS berada di sana hanya untuk memantau. AS juga menolak tuduhan mencuri minyak dari kapal tanker.

Sementara komandan IRGC Alireza Tangsiri mengatakan, AS berbohong bahwa pasukannya ada di sana hanya untuk memantau situasi.

“Kapal-kapal Amerika berjarak kurang dari 30 meter [98,4 kaki] dari kapal dan pasukan kami,” katanya.

Baca Juga: Timur Tengah Bergolak, Amerika Serikat dan Iran Sama-sama Tembakan Rudal di Teluk Persia

“Jika hanya ingin memantau maka mereka bisa melakukannya dari jarak yang lebih jauh atau bahkan menggunakan pesawat terbang dan drone,” ujarnya.

Pada hari Rabu, IRGC mengadakan upacara untuk memuji anggotanya yang mengambil bagian dalam operasi "epik" untuk merebut Sothys.

Panglima Hossein Salami mengatakan hari yang "tak terlupakan" akan tercatat dalam sejarah bisa mengusir kapal perang AS.

Baca Juga: Pangkalan Militer AS Dapat Serangan, 10 Rudal Nuklir Dibuat Tidak Berfungsi, Ternyata Ini Pelakunya

“Kemenangan besar ini sangat terbatas dan kecil dalam hal geografi dan skala, tetapi memiliki dampak besar dalam hal cakupannya mempermalukan musuh,” katanya.

Informasi terakhir yang dikutip Aljazeera, Iran telah membebaskan kapal tanker minyak Vietnam yang disita karena mencoba "mencuri" minyaknya.

Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu mengkonfirmasi bahwa Sothys dibebaskan, tetapi tidak menyebutkan awak atau kargonya.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler