Prancis Mendeteksi 8 Kasus Varian Baru yang Kemungkinan Omicron di Tengah Gelombang Covid Kelima

29 November 2021, 08:24 WIB
Prancis mencatat lebih dari 31.600 kasus COVID-19 pada hari Minggu. /NDTV/Reuters

ZONA PRIANGAN - Kementerian Kesehatan Prancis pada Minggu mengatakan telah mendeteksi delapan kemungkinan kasus varian Omicron COVID-19 di seluruh negeri setelah pemerintah mengumumkan akan memperketat pembatasan untuk menahan penyebarannya.

Omicron berpotensi lebih menular daripada varian sebelumnya, meskipun para ahli belum tahu apakah itu akan menyebabkan COVID-19 yang lebih atau tak lebih parah dibandingkan dengan jenis lainnya.

"Mereka dianggap mungkin terkontaminasi dengan varian Omicron yang telah pergi ke Afrika selatan dalam 14 hari terakhir," kata Kementerian Kesehatan dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Dr Anthony Fauci Memperingatkan Bahwa Varian Omicron Dapat Menghindari Berbagai Bentuk Perlindungan Kekebalan

Dikatakan tes lebih lanjut sedang dilakukan untuk memastikan sepenuhnya bahwa itu adalah Omicron, tetapi orang-orang yang berhubungan dengan mereka sekarang dalam isolasi.

Dikutip dari NDTV, Senin 29 November 2021, Prancis berada di tengah-tengah gelombang virus kelima. Ini mencatat lebih dari 31.600 kasus positif COVID-19 pada hari Minggu setelah melihat peningkatan tajam jumlah pasien dalam perawatan intensif pada hari sebelumnya.

Menteri Kesehatan Olivier Veran sebelumnya mengatakan kepada wartawan di pusat vaksinasi di Paris bahwa pemerintah akan melakukan yang terbaik untuk menahan penyebaran varian baru.

Baca Juga: Dunia Berpacu Melawan Waktu untuk Menahan Laju Penyebaran Varian Omicron

Dia mengatakan bahwa setiap kontak yang berisiko terhadap kemungkinan kasus atau kasus yang dikonfirmasi dari varian Omicron, bahkan divaksinasi, sekarang harus diisolasi. Orang-orang itu harus dianggap "berisiko tinggi" dan dikarantina.

Sampai saat ini, kasus kontak dari orang yang terinfeksi harus diisolasi hanya ketika mereka tidak sepenuhnya divaksinasi atau ketika mereka memiliki sistem kekebalan yang lemah.

Prancis juga menangguhkan semua penerbangan dari Afrika selatan hingga setidaknya 1 Desember dan meningkatkan protokol untuk orang-orang yang datang dari wilayah luar negeri terdekat, La Reunion dan Mayotte, kata kementerian itu.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: NDTV

Tags

Terkini

Terpopuler