Sistem Rudal Taiwan Sudah Diarahkan ke Jet Tempur China, F-16V Cegat Pesawat Pembom H-6

29 November 2021, 19:21 WIB
Sejumlah jet tempur F-16V terlihat di basis Angkatan Udara Taiwan di Chiayi.* /ABCNews.com/

ZONA PRIANGAN – Taiwan mengatakan 27 pesawat terbang China telah memasuki zona penyangga pertahanan udaranya, Minggu 28 November 2021.

Aksi terakhir ini merupakan lanjutan dari serangkaian panjang penyusupan sebagai bagian dari tekanan Beijing terhadap Taiwan.

Kementerian Pertahanan mengatakan Taiwan berusaha mengacak komunikasi pesawat tempur tersebut untuk “memperingatkan” pesawat-pesawat China agar menjauh.

Baca Juga: China Terbangkan 27 Jet Tempur ke Taiwan, Beijing: AS Ikut Campur Pasti Kalah

Selain mengirim jet-jet tempur, Taiwan juga mengerahkan sistem rudalnya untuk memonitor pergerakan pesawat-pesawat China.

Upaya provokasi tersebut melibatkan 18 jet tempur dan lima pembom H-6, juga pesawat pengangkut bahan bakar Y-20, menurut Kementerian Pertahanan Taiwan.

Pesawat China terbang ke dalam zona identifikasi pertahanan udara Taiwan dekat bagian selatan pulau tersebut dan menjauh ke arah Samudera Pasifik sebelum kembali ke China daratan, menurut peta otoritas Taiwan.

Baca Juga: Pertarungan MMA di Polandia Kacau, Petarung yang Sudah Tidak Sadarkan Diri Masih Dipukuli

Di tahun sebelumnya, seperti dilansir ABCNews.go.com, frekuensi penyusupan China telah meningkat, sekitar 150 pesawat terbang dalam periode empat hari.

Misi angkatan udara China menuju Taiwan muncul setelah Presiden China Xi Jinping bertemu dengan para pejabat dalam konferensi militer.

Pada konferensi tersebut ia menyerukan pengembangan kemampuan militer untuk mendukung dan memperkuat kekuatan bersenjatanya, menurut kantor berita Xinhua.

Baca Juga: Manusia Berkepala Anjing Terlihat di Pedalaman Australia Membuat Takut Seorang Pemancing

Xi mengatakan bahwa kecakapan militer merupakan upaya untuk mencapai kemenangan dalam persaingan militer dan memperoleh keunggulan dalam perang masa depan, menurut kantor berita milik pemerintah China tersebut.

China mengklaim pemerintahan demokratis Taiwan sebagai teritorialnya, untuk diambil kembali dengan kekuatan militer bila diperlukan.

China menolak untuk mengakui pemerintahan pulau tersebut dan meningkatkan upaya mengisolasi pemerintahan President Tsai Ing-wen.

Baca Juga: Rusia Tarik Kekuatan China untuk Hadapi NATO, Isabel Sawkins: Itu Bisa Mematikan Barat

Taiwan dan China berpisah dalam perang saudara pada 1949, dan Beijing selalu merintangi keterlibatan Taiwan dalam berbagai organisasi internasional.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: ABC News

Tags

Terkini

Terpopuler