Houthi Yaman Tembakkan Rudal ke Arab Saudi, Dua Orang Tewas di Wilayah Jizan, Koalisi Lakukan Serangan Udara

26 Desember 2021, 05:17 WIB
Pemberontak Houthi di Sanaa, Yaman, 2015.* /Reuters /Mohamed al-Sayaghi

ZONA PRIANGANN - Pemberontak Houthi Yaman telah menembakkan tiga rudal ke Arab Saudi, menewaskan dua orang.

Rudal yang jatuh di wilayah Jizan itu menghantam sebuah bangunan toko. Selain menewaskan 2 orang, juga membuat 7 warga lainnya terluka.

Juru bicara Direktorat Jenderal Pertahanan Sipil Arab Saudi, Letnan Kolonel Mohammed Al-Hammad mengakui adanya serangan lintas perbatasan.

Baca Juga: ISIS Makin Brutal, Kepala Pendeta Dipenggal dan Diserahkan Kepada Istrinya

Sementara juru bicara pemberontak Houthi Yaman, Brigadir Jenderal Yehia Sarie mengatakan, tiga rudal ditembakkan ke situs vital dan sensitif di Jizan.

Yehia Sarie kepada Associated Press menegaskan, pihaknya akan lebih banyak melakukan serangan jika Riyadh terus menjatuhkan bom di Yaman.

Pejabat Houthi sebelumnya berjanji untuk membalas serangan udara Saudi di Provinsi Al-Mahwit Yaman pada hari Kamis.

Baca Juga: Kapal Selam Rusia Petropavlovsk-Kamchatsky Tembakkan Rudal di Laut Jepang Mengenai Target Secara Presisi

Koalisi yang dipimpin Arab Saudi, yang melakukan intervensi dalam perang saudara Yaman pada 2015 atas nama Presiden terguling Abdrabbuh Mansur Hadi.

Koalisi Arab Saudi mengatakan bahwa mereka menghancurkan beberapa depot drone dan rudal di dalam kamp pemberontak.

Houthi dan media sekutu mengklaim bahwa serangan udara terjadi di lingkungan berpenduduk padat, merusak rumah, rumah sakit anak-anak, dan penjara yang menampung pejuang koalisi.

Baca Juga: Iran Pastikan Akan Memotong Tangan Prajurit Zionis jika Israel Berani Melakukan Serangan

Al Masirah TV yang dikutip rt.com melaporkan bahwa 10 warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak, tewas atau terluka dalam serangan udara tersebut.

“Rezim Saudi akan dipukul dengan operasi yang menyakitkan selama itu terus berlanjut dan terus melakukan agresi dan kejahatannya,” kata Sarie.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: RT.com

Tags

Terkini

Terpopuler