Dinas Keamanan Rusia, FSB Mulai Merekrut Politisi Ukraina dan Melenyapkan Penentang Kremlin

5 Februari 2022, 21:32 WIB
Latihan kesiapan tempur di distrik militer Barat Rusia.* /YouTube /Kementerian Pertahanan Rusia

ZONA PRIANGAN - Dinas keamanan Rusia, FSB saat ini sedang melatih kelompok-kelompok pro-Rusia untuk ditempatkan di Ukraina.

Vladimir Putin pun telah menugaskan mereka untuk merekrut politisi Ukraina dan melenyapkan penentang Kremlin.

Informasi itu dikemukakan intelijen asing yang diterima media Jerman, BILD. Dijelaskan juga, invasi Rusia bertujuan mendirikan rezim boneka di Ukraina.

Baca Juga: Amerika Serikat Sempat Tertipu Rusia, Pergerakan Truk Tertangkap Satelit Seperti Jet Tempur Akan Menyerang

Rencana lebih lanjut Rusia, yakni menumpas kelompok atau individu yang tidak kooperatif atau menentang Kremlin.

Laporan tersebut menyatakan bahwa peran pemerintah boneka adalah untuk menyatakan keadaan darurat di Ukraina.

Rezim boneka diarahkan untuk melaksanakan rencana Rusia mendirikan kamp-kamp di mana orang-orang Ukraina yang melawan akan diselesaikan.

Baca Juga: Amerika Serikat Akan Menyerang Belarus jika Membantu Rusia, Oleg Gaidukevich: Ancaman Itu Sangat Lucu

Kamp-kamp penahanan aktivis pro-Ukraina diduga sudah direncanakan, dengan daftar siapa yang akan dikurung.

Dinas rahasia pro-Rusia yang baru didirikan kemudian akan membantu meneror penduduk Ukraina untuk mematahkan perlawanan negara itu.

Intelijen asing pun menduga Rusia akan menggunakan model penindasan gerakan pro-demokrasi di Belarus diterapkan juga di Ukraina.

Baca Juga: Manusia Berkepala Anjing Terlihat di Pedalaman Australia Membuat Takut Seorang Pemancing

Laporan itu menyimpulkan: "Bagi Rusia, keberhasilan seluruh kampanye bergantung pada penguasaan wilayah yang ditaklukkan."

Tujuan akhir dari invasi ini adalah menyerukan referendum nasional untuk menyerap Ukraina ke dalam Rusia.

Menurut laporan yang dikutip The Sun, "invasi skala penuh saat ini adalah skenario yang paling mungkin".

Baca Juga: Seperti Film Horor, Perut Ikan Paus Meledak, Seisi Kota Tainan Dilumuri Darah dan Jeroan

Invasi semacam itu akan terjadi paling lambat pada Februari atau Maret jika Putin tidak berubah pikiran.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: The Sun

Tags

Terkini

Terpopuler