Roket Rusia Menghujani Kiev, Dmytro Kuleba: Dulu Ukraina Mengalahkan Nazi, Sekarang Giliran Rusia

25 Februari 2022, 19:47 WIB
Serangan roket Rusia menghancurkan gedung hunian di pinggiran kota Kiev.* /Mirror.co.uk/

ZONA PRIANGAN – Serangan roket terbaru menghujani Kiev di tengah peringatan pasukan Rusia tengah mendekati ibukota tersebut.

Sementara pasukan sekutu NATO bersiap memutuskan langkah-langkah Barat untuk melawan Kremlin.

Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, mengatakan dalam sebuah cuitan bahwa “roket mengerikan telah ditembakkan” menghantam kota Kiev dalam sebuah serangan yang ia bandingkan dengan pengepungan kota ini pada 1941 oleh Nazi Jerman.

Baca Juga: Dua Kapal Perang dan Satu Pesawat Pembom Rusia Serbu 13 Tentara Ukraina yang Menjaga Pulau Ular

“Inilah saat-saat ibukota kami mengalami sesuatu seperti pada 1941 ketika diserang oleh Nazi Jerman,” katanya, seperti dikutip DailyRecord.co.uk.

"Ukraina mengalahkan penjahat tersebut dan akan mengalahkan yang satu ini. Hentikan Putin. Isolasi Rusia. Putuskan seluruh hubungannya. Tendang Rusia keluar dari (manapun),” tambahnya.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, pemerintah telah menginformasikan bahwa “kelompok subversif” telah melanggar batas kota ini, saat Sekretaris Negara AS Antony Blinken mengatakan Kiev "bisa mudah dikepung”.

Baca Juga: 30 Tank Rusia Dihancurkan, Ukraina Mengklaim Telah Menewaskan 800 Tentara Rusia

Para pejabat AS percaya aksi tersebut merupakan sebuah upaya Vladimir Putin untuk membongkar pemerintahan Ukraina dan menggantikannya dengan rezimnya sendiri.

Para pemimpin 30 negara sekutu NATO akan melakukan pertemuan, saat mereka ditekan untuk melakukan sesuatu selain sanksi-sanksi terhadap Kremlin setelah PM Inggris Boris Johnson menggambarkan invasi Rusia sebagai “hari gelap dalam sejarah benua kita”.

Pasukan Rusia meluncurkan invasi skala penuh pada Kamis lalu, yang merupakan aksi paling agresif Moskow sejak invasi Soviet ke Afghanistan pada 1979.

Baca Juga: Warga Ukraina Mudah Dapat Senjata AK47, Konvoi Kendaraan Perang Rusia Semakin Mendekati Kiev

Sementara itu, Pemerintah Ukraina mengumumkan sebanyak 137 sipil dan personel militer telah terbunuh dalam aksi militer Rusia ini.

Namun, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan “mau tidak mau” tujuan Rusia yang direncanakan pada hari pertama aksi militernya di Ukraina, mendapat perlawanan sengit dari pasukan Ukraina.

"Angkatan Bersenjata Ukraina dilaporkan mampu menahan pergerakan Rusia menuju Chernihiv. Pertempuran kemungkinan dilanjutkan di pinggiran kota tersebut,” kata kementerian tersebut.

Baca Juga: Sebuah Jet Tempur Jatuh Ditembak Membakar Bangunan, Serangan Rusia Mirip Nazi Saat Menggempur Ukraina

Lebih awal, Presiden Volodymyr Zelensky telah memerintahkan mobilisasi militernya secara penuh selama 90 hari terakhir.

Sementara itu Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan kepada Kabinetnya bahwa Inggris bisa membanggakan diri karena perannya dalam mendukung Ukraina.

Johnson telah mengumumkan paket sanksi ‘terbesar dan sangat keras’ kepada Rusia untuk menghukum Putin yang dilabeli sebagai ‘agresor berdarah dingin.’

Baca Juga: Sering Tampil Sangar, Vladimir Putin Bisa Tersenyum Saat Memeluk Kucing tapi Diejek Mirip Penjahat Blofeld

Di antara sanksi Inggris tersebut ditujukan kepada lima oligarki pendukung Putin, termasuk mantan anak tirinya, dan menarget kepada lebih dari 100 pebisnis dan individu.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Daily Record

Tags

Terkini

Terpopuler